"Kami sangat mendukung penuh amanat Presiden Jokowi terkait kolaborasi dalam pengelolaan air bersih. Itu yang selama ini kami lakukan di Jatim," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Selasa.
Menurut dia kolaborasi dalam pengelolaan air bersih di Jatim telah dilakukan sejak lama.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi perusahaan air bersih di Jatim mencapai 810,82 juta meter kubik selama 2022.
Pj Gubernur Adhy memaparkan produksi air bersih Jatim menduduki peringkat pertama se-Indonesia, diikuti DKI Jakarta 635,092 juta meter kubik, Jawa Tengah 627,619 juta meter kubik dan Jawa Barat 513,24 juta meter kubik.
"Produksi air bersih di Jatim tertinggi di Indonesia berkat kolaborasi bersama antara pemerintah, masyarakat dan swasta," ujarnya.
Pj Gubernur Adhy menyebut meningkatnya kebutuhan air bersih beriringan dengan meningkatnya literasi kesehatan pada kehidupan masyarakat.
"Akhirnya perusahaan air minum/PAM, perusahaan daerah air minum/PDAM, badan pengelola air minum/BPAM, maupun perusahaan swasta lain melakukan inovasi sehingga meningkatkan produksi air bersih," ucapnya.
KTT Forum Air se-Dunia ke-10 di Bali yang dibuka Presiden Joko Widodo pada 20 Mei kemarin diikuti oleh 35.000 delegasi dari 193 negara dengan mengambil tema "Air Bagi Kemakmuran Bersama".
Pemprov Jatim ikut menyemarakkan dengan mengikuti expo sumber daya air di Bali Nusa Dua Convention Center pada 18 - 25 Mei 2024.
Selain itu Pemprov Jatim berpartisipasi dalam pertunjukan atraksi kebudayaan, antara lain menampilkan kesenian kostum karnaval dan tarian tradisional, yaitu Jember Fashion Carnaval (JFC) dan Tarian Remo Branjang Kawat oleh penari Abing Santoso dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 12 Surabaya.
Baca juga: Menteri PUPR: Kompendium memuat 113 proyek senilai Rp150 triliun
Baca juga: Pesan penting dari World Water Forum Bali
Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nasrullah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024