Empat orang pekerja lepas asal Desa Pesantren, Kediri yang ditemukan tewas tersebut terdiri dari Pujianto (30), Mujiono (28), Harianto (33), dan Armi Uspahadi (24). Ke empat korban tewas tersebut adalah warga RW 5 Desa Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kediri.
Salah seorang pekerja yang selamat dari gas beracun di PG Kebon Agung, Sugiono, mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. "Saya sempat pingsan saat berusaha menolong Hariyanto, adik kandung saya yang jatuh pertama kali," katanya.
Menurutnya, pada saat itu tiba-tiba adiknya kejang, lalu terjatuh. Sugiono langsung turun dan ingin menolong adiknya, namun ketika mulai turun ia langsung pingsan.
Keempat korban tewas tersebut sudah dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. "Saya bersama 35 orang rekan lainnya datang dari Kediri sejak lima hari lalu," kata Sugiono, menambahkan.
Sugiono dan rekan-rekannya itu bekerja sebagai pekerja lepas pembersih sisa-sisa gula di mesin giling. Mereka bekerja untuk CV Dinarta Kediri sebagai pemenang tender pembersihan palung di PG Kebon Agung.
CV Dinarta menerima pengerjaan pembersihan palung sejak 25 Desember 2013 hingga 7 Januari 2014 dengan mengirimkan 35 pekerja. Ada 14 palung yang pembersihannya dilelang.
Lebih lanjut Sugiono mengatakan, yang masuk ke dalam palung berkedalaman sekitar 9 meter dengan lebar 4 meter itu adalah Hariyanto.
"Saat masuk, Hariyanto terlihat gemetar, karena melihat Hariyanto gemetar, tiga teman kami lainnya bermaksud menolong, tapi mereka justru ikut jadi korban. Mereka sulit bernafas akibat bau etanol yang menyengat," katanya, menegaskan.
Sementara pekerja lainnya yang juga menjadi saksi, Ivan Yuditor, mengatakan bahwa keempat korban kehabisan nafas dan mencium gas etanol dari dalam palung. Keempat korban baru bisa dievakuasi selama lebih dari 2 jam.
"Menurut rencana keempat korban akan langsung dibawa ke Kediri hari ini juga. Saya bisa selamat, tapi empat teman saya itu tak bisa diselamatkan," ujarnya.
Pekerja lainnya Agus Dwi mengaku banyak pekerja lainnya yang juga pingsan akibat menghirup uap yang diduga beracun dari zat kimia itu.
Pada saat satu orang jatuh, katanya, pekerja lain juga ikut turun untuk menolong. "Pokoknya para pekerja saling tolong tapi sampai di bawah langsung pingsan dan ternyata ada empat orang yang meninggal dunia," kata Agus.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013