Roma (ANTARA News) - Juventus memulai gebrakan mereka untuk naik kembali ke kompetisi Seri A, dengan memainkan pertandingan pertama Seri B melawan Rimini 9 September, setelah kalender pertandingan kompetisi Liga Italia 2006-07 diumumkan Rabu. Pada Juli, badan hukum olahraga Perancis menyatakan Juventus bersalah karena mengatur pertandingan, sehingga dua gelar terdahulunya dicabut dan menurunkan tim itu ke kompetisi Seri B dan mereka mengawali kompetisi dengan minus 17 poin. Rimini, yang diwakili klub dari kawasan tepi pantai yang populer di timur negara itu, musim lalu berjuang untuk tidak keluar dari kompetisi Seri B. Pertandingan kompetisi Seri A juga dimulai pada 9 September dan juara Inter Milan melakukan kunjungan ke Fiorentina, yang mengawali kompetisi dengan minus 19 poin, karena tim itu juga terlibat dalam skandal pengaturan pertandingan, sementara AS Roma akan menjamu Livorno. Sisa pertandingan seri A dimainkan pada hari berikutnya, termasuk dua tim yang juga bersalah dalam skandal pengaturan pertandingan, --AC Milan dan Lazio,--yang akan saling berhadapan di Stadion San Siro. Tim itu akan tampil dalam kompetisi itu dengan masing-masing terkena hukuman minus delapan dan minus 11 poin. Kalender kegiatan itu, terlihat melalui layar televisi pada acara seremoni di kantor Komite Olimpiade Italia (CONI) dekat Stadion Olimpik Roma, disebutkan belum jelas benar karena tergantung apakah Juventus pada waktu itu akan maju ke pengadilan. Setelah gagal mempertahankan posisi mereka di urutan atas divisi utama pada pengadilan olahraga, Juve bersiap tampil didepan dewan pengadilan Lazio, Kamis,--gerakan yang dapat menunda perputaran kompetisi yang sudah tertunda selama dua minggu. Menyusul pembicaraan dengan Ketua Juventus, Giovanni Cobolli Gigli, Rabu, Ketua CONI Gianni Petrucci mengatakan ia berharap klub itu tidak memperpanjang masalah mereka ke pengadilan sipil. "Saya tidak tahu hasilnya. Kita hanya menunggu saja sikap Juventus dan berharap akan muncul pemikiran yang masuk akal," katanya. "Kami di CONI melawan setiap hal yang melakukan intervensi atas bagian dari pengadilah sipil. Salah satu kekuatan dewan olahraga Italia adalah hak otonominya," katanya. Kepala Federasi Sepakbola Italia, Guido Rossi, menimpalagi ungkapan Petrucci itu. "Itu merupakan pertemuan sipil dan di situ akan diputuskan beberapa hal. Kami selalu saling dukung dengan kebijakan dan konsep CONI. Pemikiran kami diteruskan kepada ketua Juventus," katanya dikutip Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006