Kairo (ANTARA News) - Para pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi Mesir pada Jumat dan menewaskan sedikitnya empat orang.

Bentrok itu berawal dari protes menyusul pemerintah yang menyatakan kelompok itu sebagai organisasi teroris.

Reuters melaporkan kekerasan tersebut pecah setelah salat Jumat.

Seorang remaja 18 tahun pendukung Ikhwanul Muslimin ditembak mati dalam bentrokan di kota Damietta.

Seorang pria lain juga tewas di Minya, selatan Kairo dan satu lagi tewas di Kairo, kata kementerian dalam negeri tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kantor berita resmi Mesir melaporkan satu pemuda lainnya tewas pada Jumat malam di kota Aswan dalam bentrok aparat dengan pendukung Ikhwanul yang membakar dua kendaraan polisi.

Pasukan keamanan menahan setidaknya 265 pendukung Ikhwanul Muslimin.

Ikhwanul dinyatakan sebagai organisasi teroris setelah 16 orang tewas dalam serangan bunuh diri di satu kantor polisi pada Selasa.

Di lain pihak, Ikhwanul mengutuk serangan tersebut dan satu kelompok radikal yang berbasis di Semenanjung Sinai telah mengakui berada di balik serangan bunuh diri tersebut.

Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa berkobar di Kairo dan setidaknya empat kota lainnya pada Jumat.

Polisi juga menembakkan gas air mata dan senapan burung pada demonstran mahasiswa di kampus Al-Azhar Kairo.

Seorang mahasiswa pendukung Ikhwanul dibunuh pada Kamis malam.

Kementerian dalam negeri menyebut peristiwa itu berlatar huru-hara antara pendukung dan penentang Ikhwanul di timur laut Kairo.

(Uu.SYS/C/H-AK/C/H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013