Pemberdayaan TKI purna juga menonjol pada tahun ini."

Gunung Geulis, Bogor (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat mengapresiasi pers dalam pemberitaan persoalan tenaga kerja Indonesia (TKI) selama 2013 yang menarik perhatian publik.

"Antara 1.000 kasus dengan 10 kasus itu angka yang sangat jauh, tapi kalau 1.000 kasus tak diberitakan pers, maka tak menyuarakan apa-apa. Tetapi, 10 kasus yang disuarakan pers pasti menjadi perhatian publik," katanya di Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat malam.

Jumhur menyampaikan apresiasi itu pada acara Press Gathering dan berbincang-bincang mengenai pemberitaan TKI selama 2013.

Selain soal kasus TKI, katanya, pers banyak memberitakan keberhasilan TKI dalam membantu pemerintah mengurangi pengangguran dan kemiskinan, serta menggerakkan perekonomian daerah melalui remitansi TKI yang dikirimkan ke Tanah Air.

"Pemberdayaan TKI purna juga menonjol pada tahun ini," kata Jumhur.

Mengenai hasil survei dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung yang menempatkan dirinya sebagai tokoh nasional asal Jawa Barat terpopuler, Jumhur menanggapi wajar dan penilaian itu karena terkait urusan TKI.

"Itukan karena media memberitakan program kerja BNP2TKI, dan membuat saya sering menjadi bahan pemberitaan," katanya.

Ia mengemukakan pula, pada tahun ini juga mulai ada permintaan TKI sektor formal ke Hongkong.

Selain itu, ia menyatakan, ada permintaan TKI formal ke Jepang program kerja sama antarperusahaan swasta (private to private/P to P) atau di luar program kerja sama antarpemerintah (government to government/G to G) dengan Jepang yang berjalan sejak 2008.

"Ada permintaan 1.000 hingga 2.000 TKI formal ke Hongkong. Ini perkembangan baru yang akan kita penuhi," katanya.

Bagi TKI formal ke Jepang, menurut dia, untuk jenis pekerjaan tenaga-tenaga profesional.

"Mulai banyak permintaan tenaga profesional dari Indonesia untuk bekerja ke luar negeri," katanya.

Dalam kesempatan itu, Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro menyebutkan bahwa penempatan TKI ke Korea Selatan dalam program kerja sama antarpemerintah kedua negara telah melampaui kuota, dari 7.300 orang menjadi 9.441 orang.

"Tahun depan diharapkan bisa mencapai 10 ribu orang. Pemerintah Korea Selatan dan perusahaan pengguna TKI sangat puas atas kinerja TKI," katanya menambahkan. (*)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013