Badung (ANTARA) - PT Danareksa (Persero) menunjukkan kontribusinya dalam penyediaan akses air di Indonesia dengan melakukan konsorsium antara Danareksa dengan PT CITIC Envirotech Indonesia (CITIC) dan SUEZ (Singapore) dalam membangun Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Bandung.
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi di Kabupaten Badung, Senin, mengatakan kerja sama tersebut ditargetkan instalasinya bisa rampung dalam 3 tahun, karena ini akan memberi kontribusi penyediaan akses air di Indonesia.
Dua perusahaan berpengalaman di China dan Prancis itu diharapkan bisa mentransfer pengalaman, pengetahuan, dan teknologi mereka dalam pengelolaan air, sehingga tercipta 15 juta sambungan baru nantinya.
“Pembentukan konsorsium sebagai pemrakarsa SPAM Bandung ini merupakan langkah nyata IWF (Indonesia Water Fund) yang didukung penuh oleh Pemerintah Kota Bandung dan Perumda Tirtawening,” kata dia.
“Nantinya akan dilanjutkan dengan pembangunan water treatment plan yang diproyeksikan memiliki kapasitas 3.500 lps, sehingga dapat menambah lebih dari 130 ribu sambungan rumah baru di Kota Bandung dan memperluas cakupan air bersih bagi warga Kota Bandung,” sambung Yudi.
Direktur Utama Perumda Tirtawening Sonny Solihin yang akan merasakan langsung manfaat dari kerja sama ini mengaku senang, lantaran memiliki akses air minum langsung adalah mimpi banyak daerah.
“Berkat ikhtiar tanpa batas akhirnya hari ini awal baik mewujudkan penyediaan air minum 100 persen di Bandung, kami akan membangun 3.500 lps dengan air di Saguling, kami bangun reservoar raksasa dan distribusi ke 16 kecamatan di Bandung, serta melayani 350 ribu pelanggan,” ujarnya.
Atas inisiasi pembangunan dan investasi penyediaan akses air minum ini, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang turut hadir di salah satu agenda dalam lingkup World Water Forum (WWF) Ke-10 itu menyampaikan dukungannya kepada PT Danareksa.
Menurut Wamen BUMN tak dapat dipungkiri kondisi geografis Indonesia menjadi tantangan dalam distribusi air, sehingga ia mendorong pembangunan infrastruktur SPAM Bandung.
"Untuk mengatasi permasalahan air bersih, beberapa langkah kita dorong antara lain melakukan pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, pemanfaatan teknologi, dan terus membuka potensi kerja sama dengan sektor swasta,” kata dia.
Tiko, panggilannya, menilai pembentukan SPAM Bandung akan mendukung pemerintah membangun ekosistem air baku dari hulu sampai hilirnya dirasakan masyarakat.
“Mari kita bersama-sama bekerja keras dan berkomitmen untuk dapat membantu mewujudkan akses air bersih yang merata dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Selain konsorsium pembangunan SPAM Bandung dengan nilai investasi Rp3,75 triliun itu, PT Danareksa juga melakukan agenda penandatanganan lain yaitu penandatanganan Annex atas Heads of Agreement terkait WWTP di PT Kawasan Berikat Nusantara, dan MoU kerja sama dengan Konsultan Karya-CITIC.
Baca juga: SPAM Bandarlampung wujudkan asa warga penuhi air bersih
Baca juga: Aliran SPAM Kali Dendeng ringankan beban warga Kupang
Baca juga: Bupati: Pengembangan SPAM di Bandung timur melibatkan swasta
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024