Tidak benar kalau dikatakan petani kakao di sejumlah kabupaten di Sulbar telah beralih menanam sawit,"
Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat membantah petani kakao yang ada di Provinsi Sulawesi Barat beralih dan mengembangkan pertanian sawit.
"Tidak benar kalau dikatakan petani kakao di sejumlah kabupaten di Sulbar telah beralih menanam sawit," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan, petani kakao Sulbar tetap mengembangkan kakao sebagai sumber penghasilannya, tidak beralih mengembangkan sawit.
"Di beberapa daerah di Sulbar, seperti di Kabupaten Mamuju Utara dan Mamuju, memang terdapat perkebunan sawit, tapi bukan berarti petani kakao telah beralih mengembangkan sawit. Petani kakao tetap mengembangkan tanamannya untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraannya," katanya.
Ia mengatakan, petani kakao di Sulbar banyak terdapat di Kabupaten Polman dan Mamuju sebagai daerah sentra produksi kakao di samping juga terdapat di Kabupaten lainnya seperti Mamasa, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Kabupaten Majene.
Oleh karena itu ia mengatakan, pemerintah di Sulbar tetap mendorong dan membantu petani mengembangkan kakao dengan menjalankan sejumlah program pertanian melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan peremajaan kakao dengan mengandalkan bantuan pemerintah pusat melalui dana APBN
Menurut dia, Sulbar memiliki produksi kakao sekitar 101 ribu ton per tahun, terdapat pada 192 ribu hektare lahan petani. Produksi kakao itu akan terus digenjot dengan perluasan areal tanaman sampai tahun 2016.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Supriatno mengatakan, tahun ini pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp60 miliar untuk peningkatan mutu dan produksi kakao. (*)
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013