Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI My Esti Wijayati meminta para petugas haji senantiasa mengingatkan jamaah haji untuk selalu membawa kartu pintar haji (smart card).

"Karena petugas haji kita cukup ideal menurut saya, 1 banding 50, artinya petugas haji inilah yang harus sangat mengingatkan dan kemudian membantu memahamkan fungsi dari smart card ini," kata Esti dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII DPR RI tentang pembahasan seputar Kesiapan Pelaksanaan Haji 2024 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Menurut dia, jamaah haji, terutama yang berusia lanjut (lansia) berpotensi lupa membawa kartu pintar tersebut atau bahkan tidak memahami fungsinya jika tidak diingatkan dan diedukasi kembali oleh para petugas haji.

Baca juga: Kemenag: 60,21 persen jamaah haji peroleh layanan "fast track"

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) telah menyatakan kartu pintar wajib dimiliki oleh semua jamaah haji, tanpa terkecuali, sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi.

Hal tersebut karena kartu pintar itu berfungsi mengidentifikasi dan mencatat semua identitas jamaah calon haji atau menjadi semacam visa saat akan melaksanakan haji. Dengan adanya kartu pintar tersebut, jamaah haji akan terhindar dari berbagai tindak penipuan terkait jasa keberangkatan perjalanan haji.

Berikutnya, Esti menyoroti persoalan ketersediaan air putih selama penerbangan dalam perjalanan Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi. Menurutnya, maskapai penerbangan harus memastikan ketersediaan air putih yang cukup bagi calon jamaah haji, terutama mereka yang lansia.

Di samping itu, kata dia melanjutkan, pihak maskapai juga perlu memastikan jamaah dapat mengakses toilet yang bersih apabila mereka harus membuang air kecil karena kebanyakan meminum air putih. Esti menilai masih ada sebagian jamaah yang tidak meminum air putih karena menghindari membuang air kecil di pesawat.

"Kadang-kadang para orang tua ini beranggapan lebih baik tidak minum daripada nanti sering ke toilet. Menurut saya, ini harus diperbaiki karena ini akan mempengaruhi kesehatan mereka kalau sudah sampai di lokasi. Jadi, kecukupan air putih dan diingatkan untuk minum air putih sekaligus toiletnya harus bersih," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Esti pun meminta Kementerian Agama agar memastikan jamaah haji asal Indonesia mendapatkan pelayanan terbaik di hotel tempat mereka menginap.

Esti mengungkapkan sempat mendengar sejumlah keluhan dari jamaah, seperti penyemprot air di toilet yang tidak berfungsi dan persoalan ketersediaan handuk yang belum memadai.


Baca juga: Jamaah Indonesia mulai bergerak dari Madinah ke Makkah
Baca juga: Di DPR, Kemenag papakan upaya atasi kendala makanan pada puncak haji

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024