Tersangka mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri memakai baju tahanan yang dia pakai selama dalam proses penyidikan,"

Cianjur (ANTARA News)- Tersangka penggelapan sepeda motor, akhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan baju tahanan di ruang tahanan Mapolsek Warungkondang, Cianjur, Jabar, Kamis.

Tersangka Rendi Aripin alias Ujang Ipin (30) warga Kampung Sornabakti, Desa Mulyasari, Kecamatan Cilaku, ditemukan sudah tidak bernyawa dengan leher terjerat baju tahanan yang diikatkan ke jeruji besi ruang tahanan.

Tersangka penggelapan sepeda motor yang ditangkap satuan Reskrim Polsek Warungkondang, setelah mendapatkan laporan dari salah seorang korban penipuan.

"Tersangka mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri memakai baju tahanan yang dia pakai selama dalam proses penyidikan," kata Kapolsek Warungkondang, Kompol Samsa S.

Ia menjelaskan, kepolisian telah melakukan otopsi terkait penyebab kematian tersangka, serta meminta keterangan sejumlah saksi tahanan dan petugas jaga.

Sementara itu, Imas Liani (32) kakak kandung tersangka, tidak menyangka adik bungsunya meninggal dengan cara bunuh diri. Pasalnya siang hari sebelumnya Ujang dalam keadaan sehat.

"Senin lalu, kami mendapatkan surat pemberitahuan dari Polsek Warungkondang, adik kami ditahan. Tapi, baru esok harinya saya menjenguk. Anehnya, selang beberapa jam saya pulang, saya mendapatkan kabar dari polsek bahwa adik saya meninggal bunuh diri," katanya.

Mendapati hal tersebut Imas diantar suaminya, mendatangi Mapolsek Warungkondang dan mendapati mayat adiknya telah tergeletak di lantai tertutup kain di dalam ruang tahanan.

Kepolisian memberitahukan sebelum meninggal adiknya membuat surat wasiat, namun surat tersebut tidak diserahkan ke pihak keluarga hanya diperlihatkan.

"Surat itu berisi permintaan pada keluarga untuk merawat anaknya, tapi surat itu tidak dibaerikan pada kami, hanya diperlihatkan sekilas saja," ucapnya.

Pihak keluarga merasa ada kejanggalan dengan tewasnya tersangka karena surat hasil otopsi belum diterima. Sehingga pihak keluarga berharap hasil otopsi tersebut diserahkan pada keluarga agar tidak menjadi pertanyaan.

"Saya hanya meminta, kalaupun memang adik saya bunuh diri, tolong hasil otopsinya berikan ke kami. Jangan biarkan kami selalu bertanya-tanya," tandasnya.
(KR-FKR/A029)

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013