Kita menghadapi masa ketidakpastian (uncertainty), misalnya, di Palestina, di Ukraina belum selesai, sekarang jatuhnya helikopter (yang mengangkut) Presiden Iran juga menjadi isu menarik untuk kita ikut
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letjen TNI Eko Margiyono menyebut lembaganya mengikuti perkembangan insiden jatuhnya helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi di timur Azerbaijan.
Eko menilai selalu ada kemungkinan peristiwa semacam itu mempengaruhi situasi geopolitik global, yang dapat berdampak pada ketahanan nasional.
"Kita menghadapi masa ketidakpastian (uncertainty), misalnya, di Palestina, di Ukraina belum selesai, sekarang jatuhnya helikopter (yang mengangkut) Presiden Iran juga menjadi isu menarik untuk kita ikuti," kata Eko Margiyono menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers pada puncak peringatan HUT Ke-59 Lemhannas RI di Jakarta, Senin.
Dia melanjutkan insiden itu perlu dipantau oleh Lemhannas perkembangannya, karena Iran saat ini tengah berkonflik dengan Israel. "Jika terjadi konflik baru, pasti dunia akan terguncang," kata Plt. Gubernur Lemhannas.
Dia melanjutkan gejolak apa pun yang terjadi baik di tingkat global maupun regional, pasti juga bakal merembet sampai ke Indonesia.
Baca juga: Helikopter Presiden Iran kecelakaan, Hamas utarakan solidaritas penuh
Baca juga: IRCS : Tidak ada korban selamat di lokasi jatuhnya helikopter Iran
Baca juga: Presiden Iran dipastikan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter
"Contoh sederhana, kalaupun nanti harga minyak naik, kita pasti terdampak, karena kita termasuk salah satu importir terbesar untuk minyak. Oleh karena itu, ini menjadi concern kita juga. Kita akan mengikuti perkembangan-perkembangan global, termasuk di regional, juga di nasional," tutur Eko Margiyono.
Helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, dan pejabat lainnya jatuh di Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, Minggu (19/5). Insiden itu terjadi saat Presiden Raisi bersama rombongan dalam perjalanan ke Kota Tabriz, setelah dia meresmikan Bendungan Qiz Qalasi di wilayah Khoda Afarin, Provinsi Azerbaijan Timur, yang berbatasan langsung dengan Azerbaijan, Sabtu (18/5).
IRNA, kantor berita resmi Iran, sekitar beberapa jam lalu menyebutkan Presiden Raisi meninggal dunia akibat insiden tersebut. Informasi itu dikonfirmasi oleh pejabat setempat yang datang langsung ke lokasi kejadian.
Sejauh ini, sumber yang sama belum menyebutkan kondisi dari penumpang lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Terkait insiden itu, Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinannya. "Pemerintah Indonesia mengikuti dengan penuh keprihatinan musibah yang menimpa helikopter yang membawa Presiden Iran, Yang Mulia Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, Yang Mulia Hossein Amir-Abdollahian, dan para delegasi yang menyertainya. Teriring doa kami bagi mereka dan seluruh rakyat Iran," demikian siaran resmi Kementerian Luar Negeri RI.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024