Demi merebut pangsa pasar tersebut, Samsung menciptakan Knox, perangkat lunak keamanan yang dirancanguntuk membentengi OS Google dan membuatnya aman untuk dunia bisnis.
Namun, Knox punya kelemahan yang dapat menjadikan data pengguna dalam risiko, demikian dilansir gsmarena.
Menurutpeneliti keamanan siber di Ben Gurion University of the Negev di Israel, emaildan komunikasi data pada perangkat Samsung adalah salah satu data yang rentan dieksploitasi.
Hackermampu merekam dan "mudah menafsirkan" data yang seharusnyadilindungi.
Bagian terburuk dari kelemahan perangkatlunak tersebut adalah penyerang mampu memasukkan kode yang berbahaya melalui titiklemah tersebut sehingga bisa membahayakan seluruh sistem.
Menanggapi hal ini, Samsung membantah bahwakelemahan tersebut merupakan sesuatu yang berbahaya dan berpendapat bahwahandset yang diuji tidak memiliki semua fitur Knox.
Samsung Galaxy S4 sedangdipertimbangkan untuk digunakan oleh staf Departemen Pertahanan AS, termasukpenggunaan internal di Pentagon.
Jika handset dianggap tidak aman, tentunya pemerintah AS tidak akan mempertimbangkan untuk menggunakan smartphone tersebut, tulis gsmarena.
Penerjemah: Anita Permata Dewi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013