Gresik (ANTARA News) - Sejumlah petani di Kabupaten Gresik, Jawa Timur mulai bertanam padi kembali pasca-banjir luapan Kali Lamong yang merusak ribuan hektare lahan siap panen di wilayah itu.
Salah satu petani di Desa Minggugianti, Kecamatan Benjeng, Ngadin mengataka, Kamis, banjir di wilayahnya telah surut dua hari yang lalu, sehingga lahan yang sempat terkena banjir kini sudah bisa ditanami kembali.
Dikatakannya, lahan padi miliknya yang rusak akibat banjir sebelumnya berusia sekitar satu bulan atau dengan ketinggian padi 20 cm, akibatnya padi itu gagal panen karena kondisinya sudah rusak dan mati.
"Hari ini sudah banyak petani yang mulai turun menggarap sawahnya, dan memulai lagi aktivitas pertaniannya," ucapnya.
Petani lain, Karman mengaku, mulai menggarap lahannya karena sudah sepekan dirinya menganggur di rumah, akibat lahannya terendam banjir.
Meski demikian, kendala yang ditemui Karman pada saat menggarap lahan sulitnya mencari benih padi.
"Saya sudah keliling mencari benih padi untuk mulai tanam, tapi susahnya setengah mati, ini pun saya dapat dari wilayah kecamatan yang lain," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Gresik sedikitnya 4.676 hektare lahan pertanian padi rusak dan gagal panen akibat terendam banjir yang menggenangi wilayah itu selama sepekan.
Banjir akibat luapan Kali Lamong juga merendam 7.917 rumah warga di lima kecamatan yakni Kecamatan Benjeng, Cerme, Menganti, Kedamean dan Benjeng.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013