PCV diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang seringkali menyebabkan pneumonia atau infeksi peradangan paru.
Hal itu disampaikan dalam rangka peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2024 dan acara puncak Pekan Imunisasi Dunia DKI Jakarta yang akan diadakan 8 Juni mendatang.
Baca juga: Kemenkes: 95 persen anak Indonesia harus sudah imunisasi
Vaccine) merupakan jenis vaksin yang diberikan pada mereka dengan risiko tinggi terkena infeksi pneumokokus seperti pneumonia.
"Tidak ada dampak buruk pada pemberian lebih dari satu kali suntikan karena dengan pemberian lebih dari suntikan, diharapkan imunitas atau antibodi yang ditimbulkan akan lebih meningkat," ujar Arnold yang berpraktik di Klinik Happy Baby Inc, Jakarta Barat, itu.
Dia menambahkan, kontraindikasi pemberian vaksin PCV, yakni pada pasien yang pernah mengalami reaksi alergi atau anafilaksis pada pemberian vaksin PCV sebelumnya.
Baca juga: RSCM rekomendasikan imunisasi lengkap cegah koinfeksi pneumonia anak
Penyuntikan diberikan bersamaan dengan imunisasi DPT-HB-Hib, polio tetes dan rotavirus. Khususnya imunisasi DPT-HB-Hib, diketahui dapat mencegah penyakit pneumonia yang disebabkan virus Haemophilus influenzae tipe b.
Saat ini, imunisasi PCV sudah bisa didapatkan di seluruh Puskesmas di DKI Jakarta sebagai rangkaian dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Lalu, terkait syarat yang harus dibawa sebelum anak divaksin, yakni data individu berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) bayi dan ibu agar hasil imunisasi dapat terlihat di dalam sertifikat imunisasi yang dapat diunduh di aplikasi "Satu Sehat".
Baca juga: Menkes: Imunisasi PCV untuk tekan Pneumonia sekaligus stunting
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024