Tindakan Bupati Ngada, Marianus Sae memblokir Bandara Soa, Ngada merupakan tindakan arogansi dan tidak dapat dibenarkan"
Kupang (ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR-RI Saleh Husin menilai tindakan Bupati Kabupaten Ngada Marianus Sae yang menutup Bandana Soa, Ngada telah mencoreng dunia penerbangan di Indonesia, selain juga bentuk arogansi pemimpin.
"Tindakan Bupati Ngada, Marianus Sae memblokir Bandara Soa, Ngada merupakan tindakan arogansi dan tidak dapat dibenarkan. Tindakan ini juga mencoreng dunia penerbangan Indonesia," kata Saleh Husin, sembari menyebut langkah Bupati Ngada itu keliru.
Seharusnya, kata anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Hanura itu, sebagai kepala daerah, bupati semestinya memberi contoh yang baik kepada masyarakat.
Menurut dia, masalah tempat duduk (tiket) yang tidak tersedia seharusnya bisa dilakukan dengan berkomunikasi baik-baik dengan pihak maskapai (Merpati) sehingga didapat jalan keluar yang tidak harus dengan menutup bandara.
"Untuk itu Kemenhub harus memberikan teguran ke Pemda setempat terkait masalah tersebut," katanya.
Kepala Merpati cabang Kupang, NTT, Djibrael de Hock secara terpisah mengatakan, akan menjatuhkan sanksi kepada karyawannya yang dinilai lalai menyediakan tiket pesawat untuk Marianus Sae, Bupati Kabupaten Ngada.
"Kalau misalkan (dari) hasil investigasi internal ditemukan ada karyawan yang lalai terkait penyediaan tiket untuk Bupati Ngada, maka saya akan memberikan skorsing. Kita juga mencari tahu siapa karyawan yang kemarin mengurus ini karena Bupati sendiri tidak pernah menyampaikan hal itu ke saya atau siapa pun," kata Djibrael.
Djibrael mengaku sudah berkomunikasi dengan Bupati Ngada dan semuanya telah diselesaikan dengan baik.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013