Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Amerika Serikat (AS) di Pasifik (United States Pasific Command/US PACOM) sepakat meningkatkan progam pelatihan dan pendidikan berupa operasi terpadu yang meliputi latihan anti-terorisme, bantuan kemanusiaan, penanganan bencana dan kedaruratan penyebaran penyakit. "Selama ini program latihan bersama yang dijalankan TNI-US PACOM belum dilaksanakan secara terpadu, masih dilakukan terpisah, tidak dilakukan bersamaan dan terpadu," kata Pimpinan Delegasi TNI, Mayjen TNI Bambang Darmono, kepada ANTARA News, usai Pertemuan Bilateral Diskusi Pertahanan AS-RI (United States-Indonesian Bilateral Defence Discussion/USIBDD) ke-6) di Jakarta, Rabu. Ia mengemukakan, untuk program kerja sama latihan TNI-US PACOM pada 2007, pihak AS menawarkan 138 program kegiatan yang dibagi ke dalam empat kategori, yakni Kelompok Kerja Pelatihan dan Latihan (Training and Exercise Working Group) mencakup 64 kegiatan, Kelompok Kerja Logistik (10 kegiatan), Komunikasi dan Intelijen sebanyak tujuh kegiatan, Kunjungan Tingkat Tinggi (15 kegiatan), serta Kelompok Kerja Pendidikan dan Program Khusus untuk 42 kegiatan. Namun, lanjut Bambang, tidak seluruh program yang ditawarkan itu diambil oleh TNI, karena disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan dan anggaran yang tersedia. "Semisal untuk Training and Exercise Working Group dari 64 yang ditawarkan, hanya 59 yang kita ambil," katanya. Tetapi, menurut Bambang, yang jelas TNI dan US PACOM akan merancang pola latihan terpadu mencakup dalam sebuah latihan dilakukan operasi anti-teror, bantuan kemanusiaan, penanganan bencana, serta kedaruratan penyebaran penyakit secara bersamaan dan terpadu. Dengan demikian, ia mengemukakan, keterampilan, kemampuan dan profesionalisme prajurit dalam berbagai operasi, baik operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang, dapat terus ditingkatkan dan dilaksanakan secara lebih terpadu. Hubungan kerja sama pertahanan RI-AS telah dibuka kembali pada 2004 menyusul pertemuan Dialog Pertahanan Indonesia-Amerika Serikat (Indonesia-United States Security Dialogue/IUSSD) II di Washington DC, yang menghasilkan keputusan dilaksanakannya kembali pelaksanaan Dialog Pertahanan Bilateral (USIBDD) yang terhenti sejak 1998. Pada pertemuan ke-5 USIBDD di Hawaii pada 2005, kedua pihak sepakat melakukan penciutan organisasi dari semula terdiri atas enam kelompok kerja menjadi empat kelompok kerja, yakni Intelligence and Communication Working Group (IWG), Training Events Working Group (TEWG), Logistics and Security Assistance Working Group (LSAWG), Education and Specific Programms Working Group (ESPWG). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006