Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih laba bersih sebesar Rp1,09 triliun pada semester pertama 2006. Direktur Keuangan PGN Djoko Pramono di Jakarta, Rabu mengatakan, peningkatan laba bersih terutama karena kenaikan pendapatan PGN dari bisnis distribusi dan transmisi gas bumi. "Selain itu laba bersih juga disumbangkan keuntungan translasi kurs (translation gain)," ujarnya. Laporan keuangan semester pertama tahun 2006 tersebut di-"review" Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar - RSM International. Menurut Djoko, kenaikan laba bersih itu naik 217 persen dari laba bersih periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp346,76 miliar. Laba bersih itu meningkat seiring kenaikan pendapatan PGN yang mencapai Rp838,62 miliar atau 33 persen lebih tinggi dibandingkan semester pertama 2005 yaitu dari Rp2,53 triliun menjadi Rp3,37 triliun. Sementara laba usaha perusahaan juga naik Rp678,33 miliar (94 persen) dibandingkan semester pertama 2005 yakni dari Rp720,89 miliar menjadi Rp1,39 triliun. Total aset perusahaan per 30 Juni 2006 mencapai Rp14 triliun yang terdiri dari aktiva lancar Rp4,47 triliun dan aktiva tidak lancar Rp9,53 triliun atau meningkat Rp2,19 triliun (19 persen) dari periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih jauh Djoko mengatakan, peningkatan bisnis distribusi PGN dipengaruhi kenaikan harga jual gas bumi PGN kepada industri yang mulai diterapkan Januari 2006. Harga jual gas naik dari 4,5 dolar AS per juta British thermal unit (BTU) menjadi lima dolar per juta BTU. "Volume gas yang didistribusikan mencapai 332,30 juta kaki kubik per hari pada semester pertama tahun ini," katanya. Selain itu, lanjut Djoko, bisnis transmisi juga mengalami peningkatan volume gas yang dialirkan melalui pipa transmisi Grissik-Duri dan Grissik-Singapura dari 566 juta kaki kubik per hari menjadi 678,57 juta kaki kubik per hari. Sedangkan penguatan nilai rupiah terhadap dolar AS sepanjang semester I tahun 2006 memberikan tambahan kontribusi pendapatan dari keuntungan translasi kurs sebesar Rp111,19 miliar.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006