Paul McCartney menjadi musisi miliarder Inggris pertama

Jakarta (ANTARA) - Pentolan grup musik legendaris The Beatles, Paul McCartney menjadi musisi pertama dari Inggris yang menjadi miliarder.

Menurut peringkat tahunan The Sunday Times' Rich List, nilai total kekayaan Paul dan istrinya Nancy Shevell telah mencapai 1 miliar poundsterling atau sekitar Rp20 triliun, sebagaimana dikutip dari Independent pada Minggu.

Musisi berusia 81 tahun itu mengalami peningkatan kekayaan senilai 50 juta poundsterling (Rp1 triliun) berkat rangkaian konser tur Got Back pada 2023 royalti dari cover lagu "Blackbird" yang dinyanyikan Beyonce dalam album terbarunya "Cowboy Carter".

Beberapa waktu yang lalu, Paul mengungkapkan dia sempat berbicara dengan Beyonce di mana dia bercerita sang penyanyi berterima kasih kepadanya karena telah menulis lagu "Blackbird".

"Saya mengatakan kepadanya bahwa kesenangan adalah milik saya dan saya pikir dia telah membuat versi yang keren dari lagu itu," kata Paul.

Diketahui pada tahun lalu, dua album kompilasi The Beatles yakni "The Red Album" dan "The Blue Album" dirilis ulang dengan menambahkan 21 lagu baru.

Selain itu, di tahun yang sama band asal Liverpool itu juga merilis lagu "Now And Then" yang disebut sebagai lagu terakhir The Beatles.

Lagu yang berhasil menduduki peringkat pertama tangga lagu Inggris itu ditulis John Lennon pada akhir 1970-an dan kemudian direkam oleh rekan bandnya.

Lagu "Now And Then" akhirnya selesai direkam oleh personel The Beatles yang tersisa yakni Paul dan Ringo Starr setelah beberapa dekade berkat teknologi restorasi audio.

Selain Paul, penulis novel "Harry Potter" JK Rowling juga masuk dalam peringkat The Sunday Times dengan total kekayaan senilai 945 juta poundsterling (Rp19,1 triliun).

Diketahui penulis berusia 58 tahun itu menyumbangkan 17,9 juta poundsterling (Rp361 miliar) untuk anak-anak dan perempuan selama satu tahun terakhir.

Kemudian, penyanyi penyanyi Elton John yang memiliki kekayaan senilai 470 juta poundsterling (Rp9,5 triliun) juga menyumbangkan 26,6 juta poundsterling (Rp537,8 miliar) selama periode satu tahun untuk berbagai bidang mulai dari HIV/AIDS, kesehatan, kemanusiaan, hingga seni.