“Banyak persepsi negatif terhadap imunisasi rutin. Banyak rumor dan informasi yang menimbulkan kekhawatiran tentang manfaat dan keamanan imunisasi,” katanya dalam Puncak Pekan Imunisasi Dunia 2024 di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Imunisasi Rutin Lengkap untuk Indonesia maju
Kunta menuturkan misinformasi mengenai manfaat dan keamanan imunisasi pada era digital saat ini sudah seperti penyakit menular yang mudah tersebar ke masyarakat.
Hal tersebut sangat merugikan, karena masyarakat menjadi tidak percaya dengan imunisasi, padahal sangat penting untuk dilakukan sejak kecil.
Padahal, lanjut Kunta, di era digitalisasi saat ini kegiatan imunisasi dipermudah, terutama melalui aplikasi Satu Sehat, sehingga sertifikat dan rutinitasnya akan terekam dengan baik.
Keadaan itu berbanding terbalik saat digitalisasi belum masif, yaitu perlu membawa buku setiap masyarakat ingin melakukan imunisasi yang pada akhirnya buku tersebut hilang, sehingga rutinitas imunisasi tidak terekam dengan baik.
Baca juga: Kemenkes kemukakan keunggulan Imunisasi Rutin Lengkap untuk anak
Baca juga: Kemenkes sebut imunisasi anak beri proteksi kesehatan lintas usia
Oleh sebab itu, Kunta mendorong agar berbagai pihak, terutama di dunia kesehatan harus terus menerus melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai keamanan dan manfaat imunisasi.
“Sehingga, masyarakat menjadi percaya kembali dan melakukan imunisasi setelah menurun tajam saat COVID-19,” ujarnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024