PLN Indonesia Power berkomitmen memberdayakan masyarakat dengan memberikan pendampingan secara berkelanjutan...
Jakarta (ANTARA) - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, menjadikan tanaman mangrove sebagai motor untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah pembangkit.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan PLN IP berkomitmen tak hanya menjaga keandalan pasokan listrik, tapi juga turut serta dalam pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's) yaitu turut berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan serta mendorong kesejahteraan sosial masyarakat di sekitar wilayah pembangkit.
Menurut dia, PLN IP sebagai subholding PT PLN (Persero), yang mengoperasikan berbagai jenis teknologi pembangkit listrik dengan total kapasitas 21 gigawatt (GW), juga memiliki konsentrasi dalam memberdayakan masyarakat di wilayah pembangkit melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
"PLN Indonesia Power berkomitmen memberdayakan masyarakat dengan memberikan pendampingan secara berkelanjutan yang kami sesuaikan berdasarkan potensi yang dapat dikembangkan di masing-masing wilayah," kata Edwin.
Baca juga: PLN Indonesia Power raih penghargaan dari "World Safety Organization"
Edwin mengungkapkan bahwa PLN Indonesia Power terus mendorong unit-unitnya untuk melaksanakan program lingkungan dan sosial, sehingga kegiatan bisnis yang dilakukan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik, tetapi juga dapat menciptakan dampak ganda bagi lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PLN Indonesia Power pun telah berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat, salah satunya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang, Bali.
Ketua KUB Segara Guna Batu Lumbang I Wayan Kona Antara mengungkapkan kelompoknya digandeng PLN Indonesia Power UBP Bali dalam mengembangkan tanaman mangrove di pesisir Denpasar, Bali, yang awalnya bertujuan menjaga ekosistem, namun upaya tersebut ternyata telah membuahkan beragam manfaat untuk masyarakat.
Dengan rimbunnya tanaman mangrove, Kona mengungkapkan telah membuat peningkatan populasi kepiting bakau di wilayah tersebut, sehingga hasil tangkapannya pun meningkat.
Baca juga: UMKM binaan PLN IP UBP Jambi ikuti pameran di Maroko
Kondisi itu pun turut memberikan dampak positif dengan bertambahnya penghasilan yang berujung pada membaiknya kesejahteraan para nelayan.
"Sekarang, karena mangrove kita bagus dan lebat, maka komoditas tangkapan nelayan yang utama yaitu kepiting bakau per hari pendapatan anggota kami dari menangkap kepiting itu rata-rata Rp300 ribu," katanya.
Kelompok nelayan tersebut pun memanfaatkan rimbunnya tanaman mangrove sebagai ekowisata, sehingga menciptakan lapangan kerja baru dan memperbaiki taraf hidup masyarakat sekitar.
"Sebelum PLN Indonesia Power mendampingi kami, kami hanya cukup bisa makan dan memenuhi kebutuhan sosial agama yang ada di lingkungan kami. Sekarang, setelah didampingi, kami bisa menabung dan menyekolahkan anak kami ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bahkan dari anak-anak nelayan banyak yang sudah sarjana," paparnya.
Baca juga: PLN Indonesia Power pastikan PLTU Bengkayang andal saat libur Lebaran
Dosen Universitas Diponegoro Prof Sudharto P Hadi pun memandang kegiatan yang dilakukan PLN Indonesia Power di lingkungan PLN IP UBP Bali merupakan suatu inovasi yang memberikan manfaat yang cukup beragam.
"Jadi apa yang dilakukan oleh UBP Bali ini merupakan suatu bentuk inovasi yang memberikan kontribusi yang bukan hanya aspek lingkungan," ujarnya.
Sudharto menambahkan manfaat lingkungan terlihat dari lebatnya tanaman mangrove di kawasan tersebut, yang mana mangrove memiliki fungsi beragam bagi lingkungan, mulai dari penangkal gelombang, pencegah abrasi, hingga menahan naiknya permukaan air laut.
Sementara itu, dari sisi ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan dan menjadi mata pencaharian baru untuk masyarakat di kawasan UBP Bali.
"Dari sisi ekonomi meningkatkan penghasilan, menciptakan mata pencaharian baru, kemudian ketika mata pencaharian mereka baik, maka otomatis akan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya," katanya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024