Acara puncak ritual seba ini diakhiri dengan pemberian Laksa atau semacam kue yang dibuat satu tahun sekaliSerang (ANTARA) - Sebanyak 1.500 orang masyarakat adat Badui melaksanakan pembacaan ritual Seba di Gedung Negara, Kota Serang, Provinsi Banten, Sabtu malam.
Pembacaan ritual juga dihadiri langsung oleh PJ Gubernur Banten Al Muktabar beserta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Acara puncak ritual seba ini diakhiri dengan pemberian Laksa atau semacam kue yang dibuat satu tahun sekali, dan diserahkan kepada PJ Gubernur Banten Al Muktabar selaku Bapak Gede.
Upacara ini merupakan tradisi masyarakat adat Suku Badui, sebagai wujud rasa syukur masyarakat adat atas hasil panen yang berlimpah.
Baca juga: Gubernur Banten terima seribuan masyarakat badui peserta ritual Seba
Baca juga: Bupati Lebak: Tradisi Seba warga Badui harus dilestarikan
Baca juga: Gubernur Banten terima seribuan masyarakat badui peserta ritual Seba
Baca juga: Bupati Lebak: Tradisi Seba warga Badui harus dilestarikan
PJ Gubernur Banten Al Muktabar menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Badui dan semua pihak yang telah mendukung kelancaran acara Seba Badui, Ia juga menerima pesan dan permintaan yang telah disampaikan masyarakat adat Badui melalui Jaro Tanggungan 12 dan Jaro Pamarintah.
"Bagian dari apa yang disampaikan tadi adalah menjaga alam serta memelihara kelestarian hutan," katanya.
Al mengatakan hal ini menjadi tugas bersama dalam menjaga dan melindungi alam.
Terkait Perda Desa Adat sebagai perlindungan terhadap masyarakat Badui, dan pemanfaatan sumber daya alam akan melakukan bersama apa yang menjadi tujuan bersama itu.
Sementara itu, Abah Saidi Putra, Jaro Tanggungan 12, meminta agar adanya pelestarian alam. Selain itu, persatuan dan kesatuan bangsa agar dapat dilakukan bersama-sama antara masyarakat Badui dan Pemprov Banten.
"Pelestarian alam, persatuan dan kesatuan itu saja yang saya pinta," ujarnya.
Ia berharap, Badui dan Pemprov Banten dapat bekerjasama, supaya ada keseimbangan segala hal agar jangan sampai terjadi apapun yang tidak diharapkan.
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024