Air harus dirawat, disucikan dan dimuliakan baik secara sekala atau nyata dan niskala atau spiritual

Denpasar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan laut dan air harus dimuliakan karena merupakan sumber kehidupan dan penghidupan kepada manusia yang selaras dengan agenda World Water Forum Ke-10.

"Air harus dirawat, disucikan dan dimuliakan baik secara sekala atau nyata dan niskala atau spiritual," kata Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya di sela upacara Segara Kerthi yang mengawali World Water Forum Ke-10 di Pantai Serangan, Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi Bali menginisiasi Segara Kerthi yang merupakan tradisi dan kearifan lokal masyarakat Bali untuk dikenalkan kepada masyarakat dunia bahwa air memegang peranan penting untuk dijaga dan dirawat keberlanjutannya.

Tradisi itu merupakan bentuk pemuliaan alam semesta khususnya laut dan segala isinya atau disebut Sarwa Prani.

Sesuai kearifan lokal masyarakat Bali, lanjut dia, laut merupakan muara dari segala kehidupan dan samudera menciptakan peradaban.

“Laut dan air adalah habitat terbesar, beraneka ragam jenis satwa dimanfaatkan manusia sebagai sumber kehidupan,” katanya.

Untuk itu, upaya terus merawat dan melindungi laut dan air merupakan bentuk yang dilakukan secara sekala.

Sedangkan secara niskala atau spiritual/tidak nyata, upayanya dilakukan melalui ritual pemujaan kepada Tuhan agar selalu hidup harmonis dengan alam.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan pelepasan 1.000 ekor tukik, 1.000 ekor burung, dan ekor ekor penyu, oleh para delegasi.

Selain dihadiri para delegasi, upacara itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Kemudian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, serta sejumlah bupati/wali kota di Bali.

World Water Forum merupakan forum internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.

WWF Ke-10 mengusung sub-tema utama yakni ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.

Untuk WWF Ke-10 di Bali tema besar yang dibahas yakni air untuk kesejahteraan bersama yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024.

Baca juga: Presiden Jokowi dan delegasi WWF akan disambut kuliner khas Jatiluwih
Baca juga: XL Axiata siapkan jaringan 4G sukseskan World Water Forum ke-10 di Bali

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024