Tanjungpinang (ANTARA News) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Krait 827 dan KRI Tarihu 829 menurut rencana pada Rabu pekan ini diresmikan Panglima TNI Jenderal TNI Joko Santoso.         "Kedua KRI itu akan dioperasikan di perairan Sumatera Barat," kata Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang, Brigadir Jenderal (Mar) TNI Lukman Sofyan, Senin.         Perresmian oleh Panglima TNI akan berlangsung di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Mentigi, Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.         Kedua KRI dibuat di Fasharkan Mentigi untuk memperkuat pengamanan di wilayah barat Indonesia, khususnya di perairan Sumatera Barat.         Lantamal IV/Tanjungpinang dewasa ini diperkuat tiga KRI yang secara bergilir mengamankan wilayah perairan sebelah barat Indonesia        "TNI AL juga memiliki 12 unit kapal patroli pengamanan terbatas di perairan Tanjungpinang," ujarnya.         Sementara itu, Perwira Pembantu Penerangan Lantamal IV/Tanjungpinang, Mayor Darwinto mengatakan, KRI Krait 827 dan KRI Tarihu 829 akan memperkuat pengamanan, sekaligus mencegah terjadinya tindak pidana di wilayah perairan sebelah barat Indonesia.         Keberadaan kedua kapal perang tersebut juga memberi rasa aman kepada masyarakat, terutama yang memanfaatkan kawasan perairan untuk berbagai kegiatan.         Kegiatan masyarakat di kawasan perairan akan dilindungi TNI AL sepanjang dilakukan berdasarkan ketentuan.     "Wilayah perairan Indonesia sangat luas, dan berbatasan dengan beberapa negara tetangga sehingga membutuhkan kapal perang dan patroli yang mencukupi untuk mengamankannya," ujar Darwinto.         Dia mengatakan, TNI AL juga berupaya mengembangkan sumber daya manusianya sehingga dapat melaksanakan kewajibannya mengamankan seluruh wilayah perairan Indonesia.         "Kapal perang sangat dibutuhkan untuk menjaga keutuhan Indonesia," ujarnya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009