Medan (ANTARA News) - Seorang perempuan berinisial RL (35), warga Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, yang dirawat selama tujuh hari di Rumah Sakit Umum (RSU) H. Adam Malik, Medan, dinyatakan tidak terbukti terjangkit flu burung (Avian Influenza/AI). Pernyataan itu sesuai hasil pemeriksaan sampel darah yang diterima dari Departemen Kesehatan, Jakarta, namun pasien itu mengalami keguguran, kata Prof. dr. Luhur Soeroso dari Tim Penanggulangan Penyakit Flu Burung di RSU H. Adam Malik, di Medan, Rabu. Warga Desa Seribu Dolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, itu dirujuk ke RSU H. Adam Malik, Medan, 22 Agustus 2006, karena menderita demam tinggi. RL sempat dicurigai terserang flu burung lantaran mengalami sejumlah gejala penyakit itu, dan tidak jauh dari rumah pasien itu Petugas Dinas Peternakan Kabupaten Simalungun menemukan sejumlah unggas mati mendadak, serta setelah diteliti ayam tersebut positif terjangkit virus H5NI (avian influenza). Pasien itu sempat dirawat di RS Seribu Dolok dan selanjutnya dibawa ke RSU H. Adam Malik, Medan, sementara sampel darah maupun lirnya dikirim ke Jakarta untuk diperiksa di Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan (Litbang Depkes). Soeroso mengemukakan, kendati pihak Depkes Jakarta menyatakan bahwa RL tidak benar menderita flu burung, namun hingga saat ini masih terus dirawat untuk memulihkan staminanya yang lemah. RL kondisi kesehatannya kini mulai membaik, karena panas badannya yang selama ini mencapai 39,6 derajat Celcius mulai turun menjadi 36 derajat Celcius. Pasien tersebut perlu banyak istirahat sampai kesehatannya kembali normal, kata Soeroso, yang juga spesialis penyakit paru-paru dan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU). Ia mengemukakan, RL yang hamil dua bulan mengalami keguguran, karena janinnya mengalami gangguan, dan mendapatkan perawatan khusus dari tim medis. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006