Peluncuran aplikasi Ladewa ini merupakan langkah signifikan dalam upaya kita untuk mempercepat transformasi digital di berbagai daerah

Kota Bima, NTB (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memuji aplikasi Lapor Dae Wali (Ladewa) yang diluncurkan Pemerintah Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dan dinilai bisa menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengimplementasikan teknologi digital di daerah.

"Peluncuran aplikasi Ladewa ini merupakan langkah signifikan dalam upaya kita untuk mempercepat transformasi digital di berbagai daerah. Aplikasi ini tidak hanya akan mempermudah akses informasi dan layanan publik bagi masyarakat Kota Bima, tetapi juga menjadi model bagi kota-kota lain dalam mengimplementasikan teknologi digital untuk mendukung pemerintahan yang lebih efisien dan transparan," kata Budi Arie Setiadi melalui video conference peluncuran aplikasi Ladewa yang disaksikan dari Kota Bima, Jumat.

Baca juga: Disbud DKI dukung pengembangan seni dan budaya lewat aplikasi SI-GAYA

Ia menyoroti peran aplikasi Ladewa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.

"Adanya aplikasi Ladewa, masyarakat memiliki akses langsung untuk berpartisipasi dalam berbagai program pemerintah, memberikan masukan, serta memantau pelaksanaan proyek-proyek pembangunan. Ini adalah wujud nyata dari prinsip pemerintahan yang terbuka dan partisipatif," ujarnya.

Oleh karena itu, Budi Arie menyatakan komitmen pemerintah pusat untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif digital seperti aplikasi Ladewa, dan berharap aplikasi Ladewa dapat menjadi solusi inovatif dalam memberikan pelayanan yang cepat, efektif, dan efisien kepada warga, serta memperkuat tata kelola pemerintahan daerah melalui pemanfaatan teknologi digital.

"Kominfo siap memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk pendampingan teknis maupun fasilitas lainnya, agar aplikasi ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kota Bima," terang Budi Arie.

Sementara Penjabat Wali Kota Bima, Mohammad Rum, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah merancang aplikasi Ladewa. Aplikasi ini sekaligus melengkapi aplikasi yang telah ada di Kota Bima.

Baca juga: Bareskrim ungkap transaksi narkoba di Bali lewat aplikasi Telegram

“Dengan aplikasi Ladewa ini, saya bisa merespon dengan cepat laporan masyarakat, semoga aplikasi ini bermanfaat dan bisa melihat seluruh aspirasi masyarakat, mari kita wujudkan Kota Bima transparan, optimal dan partisipatif (Kobi Top)," ujarnya.

Rum mengimbau kepada seluruh ketua RT/RW di Kota Bima agar segera menyosialisasikan aplikasi Ladewa demi kebaikan masyarakat Kota Bima.

Ladewa atau lapor pak wali adalah sebuah platform open acces sebagai media komunikasi antara masyarakat dengan Wali Kota Bima secara langsung, terintegrasi yang bersifat fast respons, real time dan transparan untuk memangkas birokrasi guna mewujudkan pelayanan publik yang optimal di Kota Bima.

Adapun kelebihan aplikasi Ladewa bagi masyarakat Kota Bima, di antaranya mudah, yakni pelapor cukup melapor saja tanpa harus mikir ke kantor mana yang tepat, tersedia menu voice atau menulis.

Selanjutnya update, yakni status laporan masuk-proses-selesai.bisa dilihat langsung oleh masyarakat. Kemudian transparan dan transparan, yakni semua proses kerja Ladewa dan data bisa dilihat dan di rasakan langsung oleh masyarakat Kota Bima dan terpercaya.

Baca juga: Microsoft akan luncurkan toko aplikasi perangkat bergerak tahun ini

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024