Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan bahwa proses administrasi pembebasan lahan permukiman warga yang terdampak normalisasi Sungai Ciliwung terus berlangsung.

"Proses penyempurnaan administrasi bagi kelancaran pembebasan lahan sedang berlangsung sesuai dengan rencana yang sudah dipersiapkan," kata Heru saat meninjau Jalan Raya Kalibata, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat.

Peninjauan tersebut untuk memastikan kelancaran proses normalisasi Sungai atau Kali Ciliwung sebagai upaya meminimalisasi potensi banjir saat musim hujan. Dalam kesempatan tersebut, Heru sempat berdiskusi dengan warga setempat terkait hak yang mereka peroleh demi kelancaran tertib administrasi pembebasan lahannya.

"Hari ini kita sudah mendengar dari warga langsung. Semua warga secara langsung sudah dibayar hak-hak kepemilikan tanahnya," katanya.

Baca juga: Pemprov DKI memulai pengerjaan normalisasi Ciliwung pada Mei
Foto udara aliran Sungai Ciliwung di kawasan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (7/2/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.
Untuk itu, dia ucapkan terima kasih, terutama kepada tokoh masyarakat dan khususnya kepada warga yang bisa langsung berkomunikasi dengan Lurah Rawajati.

Heru didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum, Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin beserta tim dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC).

Heru juga mengapresiasi seluruh jajaran Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional (Kanwil BPN) DKI Jakarta bersama tim BBWSCC yang ikut bersinergi menuntaskan proses administrasi tersebut demi kelancaran pembebasan lahan.

Dalam bulan ini, kata Heru, dilakukan pembangunan fisik sepanjang 265 meter sebagai upaya penanggulangan banjir di berbagai titik yang telah dipersiapkan.

Baca juga: Heru serahkan pembayaran pembebasan lahan normalisasi Ciliwung ke BPN

Arsip foto - Dua warga beraktivitas di kawasan pemukiman kumuh di Bantaran Sungai Ciliwung Kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (31/3). Dalam rangka normalisasi sungai Ciliwung, Pemprov DKI Jakarta akan merelokasi 4.932 rumah di sepanjang bantaran sungai di wilayah Jakarta Selatan. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A)
Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin menambahkan, pembebasan lahan dilakukan secara terstruktur dengan langsung melakukan pengamanan aset. Kegiatan pembangunan fisiknya dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai pekan depan.

"Kondisi status (lahannya) sudah bersih, dari total kurang lebih 63 bidang dan dilaksanakan tahun 2023 sampai 2024. Ini yang ada dipercepat. Jadi, ada dua batas saluran dan nanti ada patok-patok di pinggirnya," ungkap Ika.

Ika menjelaskan, tim BBWSCC sudah bisa masuk sepanjang 265 meter untuk segmen Cililitan, dengan pekerjaan fisik kurang lebih 500 meter. Hal ini juga bisa terealisasikan pada tahun ini dan pihaknya akan melakukan proses pembebasan lahan di seberangnya.

"Intinya, proses pembebasan lahan pada hari ini sudah selesai dilaksanakan untuk RW 07 di Kelurahan Rawajati," ujar Ika.

Baca juga: PUPR lanjutkan normalisasi Ciliwung untuk tangani banjir Jakarta
Pekerja mengoperasikan alat berat untuk pelebaran kali Ciliwung di Rawajati, Jakarta, Jumat (17/5/2024). . ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym.
Sebanyak 52 KK di RW 06 dan 27 KK di RW 07, Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur, telah mendukung normalisasi Kali Ciliwung. Terdiri dari 88 total bidang tanah dan yang sudah dibebaskan lahannya sebanyak 84 bidang, sedangkan sisanya masih menunggu proses pembayaran.

Luas seluruh lahan dari 88 bidang tanah tersebut 32.814 meter persegi, dengan panjang lahan 1.595 meter. Selain itu, terdapat 63 KK di RW 07, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, menyetujui normalisasi tersebut.

Terdapat 157 bidang tanah gabungan dari RW 07, RW 01 dan RW 03. Sebanyak 92 lahan sudah dibebaskan, sedangkan sisanya masih proses. Total luas lahan tersebut 15.131 meter persegi, dengan panjang lahan 975 meter.

Adapun kedua wilayah itu terbagi menjadi dua ruas lahan yang dibebaskan, yaitu segmen Jembatan Kampung Melayu (Jalan Abd. Syafei-Pintu Air Manggarai) dan segmen Jembatan Tol Simatupang hingga Jembatan Kampung Melayu.

Baca juga: Pemprov DKI fokus normalisasi Ciliwung di tiga wilayah pada 2024
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau Jalan Raya Kalibata, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2024). (ANTARA/Siti Nurhaliza)
Salah satu warga Rawajati, Siti Aminah (58) mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari pengurus RT/RW, lurah, camat, wali kota, karena merasakan proses pembebasan lahan secara adil.
"Terima kasih saya ucapkan karena secara adil memberikan kami, warga, pilihan yang baik dalam proses pembebasan lahan. Kami beruntung sekali, karena ini jatuhnya bukan ganti rugi, tapi ganti untung," katanya.

Dia mengaku setelah pembebasan lahan selesai akan berangkat umrah. "Alhamdulillah, berkat pembebasan ini saya pribadi bisa umrah dan lain-lain. Terima kasih banyak atas perhatiannya, Pak Gubernur. Semoga bagi yang lain prosesnya juga lancar," kata Siti.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024