Jika olah tanah dan tanam dapat dilakukan serentak, maka risiko serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat diminimalkan,"Surakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menargetkan pada 2014 mampu melakukan pemasangan fiber (fiberisasi) pada areal persawahan padi seluas 35.000 hektar (ha).
Ketika melakukan Gerakan Olah Tanah dan Tanam serta Pengendalian Hama Tikus di Desa Taji Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Senin, Mentan Suswono mengatakan, pemasangan fiber tersebut sebagai salah satu upaya pengantisipasi serangan hama tikus.
Pada tahun ini, tambahnya, program fiberisasi tersebut telah dilakukan pada areal persawahan seluas 34.720 ha yang mana, 150 ha atau 278.079 meter diantaranya di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Di Kabupaten Klaten dilaporkan dalam dua tahun terakhir sudah lima kali musim tanam mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus.
Sementara itu melalui gerakan olah tanah dan tanaman serta pengendalian hama tikus yang dilakukan bersama dengan TNI diharapkan mampu memotivasi petani dalam pengendalian hama dan penyakit melalui pemanfaatan bantuan alat mesin pertanian pemerintah seperti traktor, transplanter bersama alat yang dimiliki masyarakat dalam gerakan olah tanah dan tanam serentak dan pemasangan fiber.
Memotivasi petani dengan mengintegrasikan Karya Bhakti TNI melalui gerakan pengolahan tanah dan tanam serta pengendalian hama tikus.
"Jika olah tanah dan tanam dapat dilakukan serentak, maka risiko serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat diminimalkan," kata Mentan.
Pengalaman Tahun 2011, melalui gerakan tanam serentak di Kabupaten Wonogiri, Sukohardjo, Karanganyar dan Sragen, maka migrasi wereng dari wilayah tersebut ke Propinsi Jawa Timur (Ngawi, Madiun, Tuban, Bojonegoro, Lamongan dan Gresik) dapat dihentikan.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Muldoko menyatakan, TNI bersama rakyat berkomitmen membangun ketahanan pangan.
Dia menyatakan, pihaknya mendukung gerakan olah tanah dan tanam serta pengendalian hama yang dilakukan Kementerian Pertanian dengan siap mengerahkan prajurit TNI di seluruh Indonesia.
"Mentan yang menyiapkan traktor, TNI siapkan SDM. Kita bantu petani ringankan biaya produksi, karena harga input pertanian mahaln" katanya.(*)
Pewarta: Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013