Setiap individu harus memiliki akses ke sumber daya keuangan yang akan memungkinkan mereka untuk berkembang dalam perekonomian yang dinamis ini

Jakarta (ANTARA) - Pin J, salah satu startup binaan Startup Studio Indonesia (SSI) yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya meningkatkan literasi keuangan untuk pekerja gig guna mendukung produktivitas mereka.

Co-Founder Pin J Cynthia Susinto di Jakarta, Jumat menyatakan di Indonesia sekitar 60 persen tenaga kerja atau sekitar 83 juta orang, beroperasi dalam sektor ekonomi informal dan gig yakni pekerja tidak tetap berdasarkan proyek atau dengan jangka waktu tertentu.

Para pekerja tersebut, lanjutnya, menghadapi banyak tantangan seperti akses terbatas ke modal kerja dan minimnya opsi pinjaman formal, yang sering kali menghambat potensi pendapatan dan stabilitas ekonomi mereka.

"Setiap individu harus memiliki akses ke sumber daya keuangan yang akan memungkinkan mereka untuk berkembang dalam perekonomian yang dinamis ini," ujar Cynthia dalam keterangannya.

Dengan meningkatkan literasi keuangan dan memperluas inklusi keuangan melalui teknologi, menurut dia, dapat membantu individu untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.

Melihat pasar di sektor ekonomi informal dan gig ini merupakan segmen pasar yang vital, lanjutnya, pihaknya menghadirkan solusi keuangan inovatif melalui kredit ultra-mikro dalam aplikasi dan sistem pencairan dana tertutup (closed-loop) untuk memastikan para pengguna dapat mengakses keuangan secara efisien dan bertanggung jawab.

Dikatakannya, dengan membatasi penggunaan kredit untuk pembelian kebutuhan utama seperti bahan bakar, data seluler dan listrik, sehingga penggunanya agar bisa memprioritaskan kebutuhan yang esensial.

"Pendekatan ini tidak hanya menumbuhkan stabilitas keuangan tetapi juga berkontribusi langsung untuk meningkatkan literasi keuangan para penggunanya," katanya.

Sejak diperkenalkan pada 2022 terdapat lebih dari 1.900 pengguna telah terdaftar di platform Pin'J, dengan lebih dari 590 transaksi difasilitasi melalui aplikasi, tambahnya, hal itu menunjukkan dampak nyata pada ekonomi gig Indonesia.

Cythia menyatakan kedepan pihaknya menetapkan target untuk terus memperluas jangkauan hingga mencapai jutaan pengguna di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital, Kemenkominfo Boni Pudjianto mengapresiasi upaya yang dilakukan salah satu peserta dari program akselerasi yang digagas kementerian tersebut.

Menurut dia, Pin J tidak hanya menyediakan solusi inovatif yang mendukung kestabilan dan literasi keuangan para pekerja gig di Indonesia, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi kunci dalam mendorong inklusi sosial dan ekonomi.

"Lewat Inovasi yang dihadirkan ini, semoga dapat menginspirasi para startup tanah air untuk tidak hanya menyuguhkan ide yang inovatif, namun juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: OJK Kepri meningkatkan indeks literasi keuangan pelaku UMKM
Baca juga: OJK tindak 45 iklan jasa keuangan yang tak sesuai pada triwulan I 2024

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024