Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih mengatakan para pelatih private atau pribadi harus berkomunikasi dengan pelatih klub terkait pembinaan usia dini untuk anak didiknya.

Ia mengingatkan para pelatih private bisa sangat membantu melatih teknik fundamental atau mendasar sehingga berdampak positif untuk klub, tetapi semua itu bisa dicapai bila ada komunikasi yang intens antara dua pelatih terkait perkembangan anak didiknya.

"Jika Anda seorang pelatih private, seharusnya Anda berkomunikasi dengan pelatih dari klub anak terkait yang punya program besar, sehingga apa yang Anda latih sesuai dengan apa yang pelatih klubnya mau," kata Danny dalam unggahan Instagram pribadinya yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia membeberkan, jika komunikasi intens dilakukan pelatih private, maka sejatinya dia sedang membantu pelatih klub menciptakan tim yang kuat.

Tetapi, bila sebaliknya, maka akan timbul polemik serta saling menyalahkan antara kedua pelatih.

"Jika Anda membuat program sendiri dan pelatih klub buat program sendiri, maka akan terjadi hal yang saling menyalahkan. Jadi yang menjadi korban adalah prestasi anak tersebut," ujar dia.

Danny mengatakan, pada dasarnya bola basket diciptakan pertama kali untuk bermain lima orang, sehingga olahraga itu adalah sebuah permainan tim.

Namun, untuk menciptakan tim yang kuat, sangat perlu untuk meningkatkan kualitas individu dari para pemain sehingga akan mendongkrak performa tim secara keseluruhan.

Baca juga: Ketum Perbasi imbau orang tua tidak asal pilih klub basket untuk anak
Baca juga: Perbasi pilih 24 pemain untuk seleksi timnas di kejuaraan SEABA U-18
Baca juga: Menpora sebut FIBA akan buka kantor baru di Jakarta pada 2024

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024