Jakarta (ANTARA News) - Personel band asal Jepang, Weaver, mengaku kaget melihat respons penonton saat konser di JIExpo Kemayoran Jakarta pada Minggu malam (22/12).
Semula band yang terdiri atas Sugimoto Yuji (vokalis dan pianis), Okuno Shota (bass-chorus), dan Kawabe Toru (drum dan chorus) itu tidak membayangkan respons penonton terhadap musik rock piano yang mereka usung pada konser pertama mereka di Indonesia.
"Awalnya enggak tahu penonton di Indonesia gimana, apakah musik kami akan diterima atau enggak," kata Yuji, yang sempat mengira penonton Indonesia akan "kalem".
"Pas melihat dari atas panggung, di luar perkiraan, banyak banget. Ketika bilang 'ayo nyanyi sama-sama', mereka semua nyanyi sama-sama," kata Yuji di Jakarta, Senin.
"Tanpa kata-kata, dengan musik saja kami bisa menjangkau penonton. Itu membuat kami merasa sangat senang karena merasa diterima," tambahnya.
Yuji dan Toru pun tidak mengira, akan banyak orang yang menanti kedatangan mereka ke Indonesia.
"Kami pikir Indonesia adalah negara yang orang-orangnya kalem. Tapi pas sampai bandara tenyata ada orang-orang bersemangat yang menyambut kami," kata Yuji.
Toru juga tidak menyangka akan ada penggemar yang menanti mereka begitu mereka selesai manggung.
"Baru pertama kali datang, enggak mengira ada fans yang nunggu. Senang banget," ungkap Toru.
Weaver terbentuk tahun 2004, semasa anggotanya masih duduk di sebuah sekolah menengah atas di Kobe, Jepang.
Awalnya, mereka merupakan band gitar beranggotakan empat orang. Setelah satu anggota mereka keluar, Weaver memutuskan untuk menitikberatkan musik mereka pada permainan piano, bass, dan drum.
Mereka mengeluarkan debut single digital mereka yang berjudul "Hakuchoumu" tahun 2009.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013