Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menilai pemerintah Indonesia masih belum bekerja dengan baik dalam menangani masalah flu burung. "Saya jujur mengatakan sampai saat ini Indonesia belum bekerja baik dalam menangani flu burung. Tetapi sekarang ada kesempatan untuk lebih baik lagi dan Bank Dunia akan membantunya," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Andrew Steer, di Kantor Wapres Jakarta, Rabu, seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam pertemuan dengan Wapres, katanya, Wapres meminta perlunya keseimbangan dan dukungan komunitas internasional untuk menangani kasus flu burung di Indonesia. Menurut dia, tidak banyak dana yang disalurkan ke Indonesia dalam penanganan kasus flu burung, karena tidak jelas alokasi dananya ke mana. Ia menambahkan selama ini belum pernah ada kesepakatan tentang rencana detail dari penanganan flu burung di Indonesia, seperti rencana aksi secara nasional untuk pengawasan, vaksinasi, pengawasan dan lain-lain. "Tetapi sekarang sudah ada dan minggu lalu dalam pertemuan antara pemerintah dan lembaga donor, kami menyepakati detil-detil rencana itu. Ini sebuah terobosan," katanya, sambil menyebut bahwa penanganan flu burung di Indonesia memerlukan dana sekitar 250 juta dolar AS. Pada tahun 2006 pemerintah menganggarkan dana lebih dari 50 juta dolar AS, sedangkan bantuan komunitas Internasional sekitar 40 juta dolar AS. Sementara pada 2007, komunitas Internasional berjanji untuk memberikan dana sekitar 60 juta dolar AS. Namun ia menyayangkan mengapa anggaran Indonesia untuk flu burung tahun 2007 justru menurun yakni dari 50 juta dolar AS menjadi 45 juta dolar AS. "Tugas kami adalah berbicara dengan komunitas Internasional untuk datang dan lebih banyak memberikan bantuan. Tetapi susah untuk melakukan itu kalau kontribusi Indonesia justru menurun dan itu dipahami semua pihak. Tadi Wapres Jusuf Kalla menyatakan akan merivisinya," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006