Harapannya kalau bisa pemerintah lebih mendukung atletnya untuk dikirim ke SEA Games atau event lainnya agar atletnya bisa fokus mendapatkan medali, jangan setengah-setengah,"

Jakarta (ANTARA News) - Vovinam, cabang olahraga yang berhasil membawa pulang sembilan medali ternyata tidak di dukung penuh oleh pemerintah.


"Terus terang persiapan kita banyak terhambat. Vovinam harusnya memberangkatkan 35 atlet namun KOI (Komite Olahraga Indonesia) hanya memberangkatkan 20 atlet karena kita belum menjadi anggota KOI," kata Muhammad Shiddiq, Ketua Federasi Vovinam Indonesia.


"Tapi kita tetap memberangkatkan 15 atlet tersebut dengan biaya sendiri, akomodasi di Myanmar pun ditanggung sendiri," kata Shiddiq.


"Bagaimana honornya? kami sepakat membagi rata semuanya," tambahnya.


Shiddiq menambahkan bahwa vovinam belum bisa menjadi anggota KOI karena belum memiliki 10 pengurus di daerah.


"Memang kami baru memiliki empat Pengda di Bali, Banten, Jakarta dan Jawa Barat. Tetapi untuk membentuk 10 bisa dibentuk setelah SEA Games, harusnya didukung dulu atletnya," katanya.


Sembilan medali yang disumbangkan vovinam berasal dari dua emas, dua perak dan lima perunggu.


Arista Dewi dan Ni Made Ratna Dewi menyumbang emas pertama untuk Vovinam Indonesia dari nomor dua pedang. Sementara itu emas kedua datang dari nomor da lu yen vu khi nam atau pertahanan diri dengan senjata oleh Ari Wirawan, I Wayan Sumertayasa, Tommy Sanjaya dan I Nyoman Suryawan.


"Harapannya kalau bisa pemerintah lebih mendukung atletnya untuk dikirim ke SEA Games atau event lainnya agar atletnya bisa fokus mendapatkan medali, jangan setengah-setengah," kata Arista Dewi.

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013