Lima faktor penting itu adalah pertama Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu harus jujur dan bersih dari intervensi pihak manapun dan penggunaan teknologi informasi (IT) harus transparan, kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, di Kupang, Minggu.
Faktor penting lain adalah intelijen negara tidak boleh berpihak untuk memenangkan partai politik tertentu serta institusi TNI dan Polri harus netral, kata Tjahjo Kumolo pada acararapat koordinasi daerah (Rakorda) PDI Perjuangan NTT di Kupang.
Faktor yang tidak kalah penting adalah tidak boleh ada politik uang dalam Pemilu, jika semua elemen bangsa ini sepakat agar penyelenggara Pemilu 2014 dilaksanakan secara adil dan jujur.
"Jika seluruh rakyat bangsa ingin agar pemilu 2014 dapat berjalan secara adil dan jujur, maka KPU harus jujur dan bersih, IT harus transparan, inteligen tidak memihak, TNI dan Polri harus netral dan tidak ada politik uang," katanya.
Dia menambahkan, PDI Perjuangan juga akan terus berupaya untuk memperjuangkan revisi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memboleh seorang pemilih boleh mencoblos lebih dari satu kali.
"Ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan seorang pemilih boleh mencoblos lebih dari satu kali. Kita akan berjuang untuk merevisi," katanya.
PDI Perjuangan kata Sekjen Tjahjo Kumolo sudah sukses memperjuangkan perbaikan daftar pemilih tetap (DPT). Perjuangan berikutnya adalah merevisi putusan MK yang memboleh seorang mencoblos lebih dari satu kali.
Pewarta: Bernardus Tokan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013