Paris (ANTARA) - Memperingati 76 tahun peristiwa Nakba, mahasiswa dari berbagai universitas di Paris pada Rabu (15/5) berkumpul di Alun-alun Sorbonne untuk mengecam aksi Israel di Gaza dan dugaan keterlibatan kekuatan imperialis.
Mereka juga mengkritik kebijakan pemerintah Prancis dalam konflik tersebut dan menuntut penghentian kriminalisasi terhadap solidaritas untuk rakyat Palestina serta mendesak boikot akademis terhadap Israel.
Komite mahasiswa mengelar aksi protes menyusul evakuasi di universitas Sorbonne pekan lalu dan penangkapan 86 mahasiswa oleh aparat polisi.
“Kami di sini untuk memastikan bahwa Nakba belum berakhir dan rakyat Palestina masih menderita akibat perang yang bukan dimulai pada 7 Oktober, melainkan sejak 76 tahun silam,” kata salah satu mahasiswa universitas Sorbonne, Sacha kepada Anadolu.
Nakba atau bencana merujuk pada pengungsian paksa sekitar 750.000 warga Palestina dari rumah mereka pada 1948.
Menggambarkan kekerasan yang dilakukan aparat, banyak mahasiswa dari universitas Sciences Po turut serta dalam protes tersebut. Mereka pun angkat bicara.
Selain itu, anggota Konfederasi Serikat Buruh (CGT) dan Perusahaan Kereta Api Nasional Prancis (SNCF) juga bergabung dalam aksi tersebut untuk menunjukkan dukungannya terhadap para mahasiswa.
Pasukan Israel menggempur Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, lebih dari 35.200 warga Palestina terbunuh, kebanyakan perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 79.000 orang lainnya terluka.
Sementara itu, di Tepi Barat hampir 500 warga Palestina terbunuh dan ribuan lainnya terluka. Tentara Israel juga melakukan penangkapan setiap harinya.
Israel dituduh melakukan “genosida” lewat gugatan yang dilayangkan di Mahkamah Pidana Internasional (ICJ).
Putusan sementara ICJ memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan aksi genosida dan untuk mengambil sejumlah langkah guna menjamin bahwa bantuan kemanusiaan menjangkau warga sipil di wilayah kantong tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Anggota Kongres AS dorong pengakuan Nakba Palestina
Baca juga: RI kecam keras blokade bantuan kemanusiaan Gaza oleh warga Israel
Baca juga: Al-Nakba jadi pengingat manusia untuk konsisten dukung Palestina
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024