Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Rabu pagi, naik tajam menjadi Rp9.079/9.084 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.135/9.140 atau menguat 56 poin. Analis Valas PT PaninBank Tbk, Jasman Ginting, di Jakarta, Rabu, mengatakan kenaikan rupiah yang berlanjut sudah diduga sebelumnya, apalagi bank sentral AS (The Fed) diperkirakan masih mempertahankan tingkat suku bunganya. The Fed belum melihat ada pengaruh negatip terhadap inflasi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, katanya. Rupiah, menurut dia, akan terus menguat hingga di posisi Rp9.000 per dolar AS, bahkan kecenderungan pasar mata uang lokal itu akan bisa berada di bawah level tersebut. "Kami optimis rupiah akan terus bergerak naik hingga dibawah level Rp.9000 per dolar AS, apalagi indeks harga saham gabungan IHSG) di pasar modal juga menguat," katanya. Dia mengemukakan menguatnya harga saham di pasar Asia juga memberikan langkah positip bagi rupiah, setelah dua pekan lalu terkoreksi terhadap dolar AS. Meski demikian sebagian kecil pelaku sedang memfokuskan perhatian terhadap laporan upah gaji buruh AS yang akan keluar hari Jumat. Jadi turunnya dolar AS juga akibat melemahnya harga minyak CLCI AS dari 69,88 dolar AS per barel menjadi 69,30 dolar AS, katanya. Dolar AS terhadap euro turun menjadi 1,2825 atau terkoreksi 0,3 persen, euro terhadap yen naik menjadi 149,90 dari sebelumnya 149,60, dan dolar AS terhadap yen naik tipis jadi 116,80 dari sebelumnya 116,70. Dolar AS tertekan pasar, karena keluar data keyakinan konsumen yang cenderung merosot, katanya. Selain itu, juga membaiknya harga saham di Asia, sehingga sejumlah indeks mengalami kenaikan seperti indeks Nikkei, Jepang naik sebesar 0,14 persen, indeks Kospi, Korea Selatan 0,22 persen dan indeks SP/ASX Australia menguat 0,22 persen. Jasman mengatakan aktifitas pasar cukup ramai, karena pelaku aktif membeli rupiah, sehingga mengalami kenaikan cukup besar. Rupiah sebelum ditutup masih berkisar di leverl Rp9.085 per dolar AS, namun menjelang penutupan sesi pagi naik lagi menjadi 9.079 per dolar AS. Hal ini menunjukkan saratnya sentimen positip terhadap pergerakan rupiah yang diperkirakan akan terus menguat hingga di bawah level Rp9.000 per dolar AS, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006