Kazan (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menghadiri Pertemuan II Kedua Aliansi Strategis Rusia-Dunia Islam yang berlangsung dari 30 hingga 31 Agustus di Kazan, ibukota Republik Tartarstan, Federasi Rusia. Pertemuan itu merupakan kelanjutan pertemuan pertama di Moskow akhir Maret lalu yang mendeklarasikan pembentukan Kelompok Visi Strategis Rusia-Dunia Islam. Kelompok yang didirikan atas prakarsa Presiden Putin itu beranggotakan 20 tokoh, dipimpin mantan PM Rusia Evageny Primakov, 17 lainnya dari 17 negara Islam, seperti dari Mesir,Tunisia, Aljazair, Iran, Pakistan, Turki, UAE, Bangladesh, dan Indonesia, disamping presiden-presiden Muslim dari republik di lingkungan Federasi Rusia. Mereka terdiri dari mantan pejabat tinggi, ulama dan tokoh masyarakat muslim. Aliansi ini bertujuan untuk memperat hubungan kedua pihak Rusia dan Dunia Islam sebagai dua kekuatan dunia untuk terwujudnya kerjasama harmonis dalam ikut membangun tata dunia baru. Menurut Din Syamsuddin, aliansi ini sangat strategis dan diharapkan dapat menjadi penyeimbang keadaan dunia yg timpang akibat hegemoni adikuasa tunggal yang banyak membawa kemudaratan bagi peradaban umat manusia. Aliansi Rusia-Dunia Islam itu tidak bermaksud membenci atau memusuhi Barat tetapi justeru ingin juga mengajak Barat untuk bekerjasama menanggulangi aneka masalah kemanusiaan dewasa ini. Barat tidak perlu melihat Islam sebagai musuh dan ancaman tetapi lebih baik menganggapnya sebagai sahabat dan mitra strategis. "Kemitraan strategis itulah yang harus kita bangun secara bersama-sama di masa depan dalam rangka mewujudkan tata dunia baru yang damai, sejahtera, befkeadilan dan berkeadaban," katanya. Aliansi Rusia-Dunia Islam itu diharapkan secara nyata mewujudkan kerjasama dalam bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan Iptek. Hal-hal itulah yg diharapkan akan dibahas di Kazan, tanpa menutup kemungkinan membahas perkembangan terakhir di Timteng sehubungan dengan agresi Israel atas Palestina dan Libanon. (*)
Copyright © ANTARA 2006