Kami rekomendasikan gunakan pelindung untuk melindungi mata, hidung, mulut, dan kulit

Kupang (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya abu vulkanik Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur.

"Gunakan masker atau pelindung mulut, hidung, dan mata untuk menghindari gangguan kesehatan karena abu vulkanik," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Jeffry Pugel ketika dihubungi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.

Hal itu ia sampaikan karena aktivitas vulkanik dari Gunung Ile Lewotolok saat ini didominasi oleh gempa hembusan.

Menurutnya gempa hembusan umumnya berkaitan dengan keluarnya gas menuju permukaan. Gas yang dimaksud yakni gas vulkanik yang tentu saja berbahaya bagi manusia.

"Kami rekomendasikan gunakan pelindung untuk melindungi mata, hidung, mulut, dan kulit," ucapnya.

Gunung Ile Lewotolok merupakan gunung api di NTT yang berada pada level III atau Siaga.

Gunung api aktif ini mengalami 428 kali gempa hembusan pada tanggal 15 Mei 2024.

Sedangkan dari pukul 00:00-12:00 WITA hari ini telah terjadi 211 kali gempa hembusan.

Badan Geologi masih merekomendasikan agar masyarakat, wisatawan, dan pengunjung tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung api tersebut.

Rekomendasi serupa diberikan pula agar tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan, tenggara, dan barat masing-masih sejauh 3 km dari pusat aktivitas gunung.

"Waspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dari bagian barat puncak," kata dia mengingatkan.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Lembata erupsi lontarkan abu setinggi 800 meter
Baca juga: Badan Geologi perluas jarak rekomendasi aktivitas Gunung Ile Lewotolok
Baca juga: Badan Geologi catat jarak aliran lava Ile Lewotolok capai 1,2 km

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024