New York (ANTARA News) - Seorang arsitek Irak, Selasa, mengatakan ia dipaksa mengganti kausnya sebelum naik ke pesawat di New York, karena kaus itu memiliki tulisan "Kami takkan berdiam diri" dalam bahasa Arab dan Inggris. Raed Jarrar menulis dalam blog Internetnya (http://raedinthemiddle.blogspot.com) bahwa ia diharuskan mengganti kaus sebelum naik pesawat JetBlue dari Bandar Udara John F. Kennedy di New York menuju California bulan ini, karena beberapa pejabat memberitahu dia bahwa orang-orang tersinggung oleh tulisan pada kausnya. Dalam suatu wawancara dengan New York Public Radio, Selasa, Jarrar berkata, "Saya dibesarkan dan menjalani seluruh hidup saya di bawah rejim otoriter dan saya mengetahui bahwa semua ini terjadi. Tetapi saya terkejut bahwa ini terjadi pada saya di sini, di AS." Jarrar belum dapat diminta komentar mengenai peristiwa tersebut. Perusahaan JetBlue menyatakan sedang menyelidiki peristiwa 12 Agustus itu. "Kami belum memperoleh penjelasan mengenai apa yang sesunnguhnya terjadi," kata wanita jurubicara JetBlue Jenny Dervin, seperti dilansir Reuters. Komite Anti-Diskriminasi Arab-Amerika menyatakan Departemen Perhubungan AS dan Dinas Keamanan Angkutan juga sedang menyelidiki kejadian tersebut setelah Komite itu mengajukan protes atas nama Jarrar. (*)
Copyright © ANTARA 2006