Solok (ANTARA) - Pemkot Solok sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berkomitmen dan terus mendukung upaya pengendalian inflasi dengan terus meningkatnya harga bahan pokok terutama inflasi komoditi pangan strategis.

Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Rabu menyebut Pemerintah Kota Solok akan perkuat strategi pengendalian inflasi pangan, melalui pengoptimalan pengendalian inflasi dari sisi suplai (persediaan).

Ramadhani mengatakan langkah pengendalian tersebut berlandaskan pada kerangka empat K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Sehingga dapat mendukung daya beli masyarakat dalam pemulihan ekonomi nasional.

Tidak hanya itu, untuk menjaga laju inflasi menjadi isu nasional, ia juga meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk juga turut serta mengawasi kestabilan harga bahan pokok di masyarakat.

“Kepada TPID untuk dapat menjaga kestabilan harga, ini perlu dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala baik pantauan pasokan pangan maupun harga,” kata Wawako Solok.

Selain itu, menurutnya antara pasokan terjadi sinergi yang berbanding lurus, kalau pasokan berlebih ada kecenderungan harga akan turun begitu juga sebaliknya, kurangnya pasokan akan mengakibatkan lonjakan harga dan ini sering terjadi pada hari-hari besar keagamaan.

la juga menyampaikan bahwa untuk menurunkan inflasi pada level yang rendah dan stabil perlu dukungan dari pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk mengatasi gangguan dari sisi penawaran, termasuk gejolak harga pangan dan harga yang diatur pemerintah.

Lebih lanjut, Wawako Ramadhani menjelaskan bahwa pemerintah Kota Solok saat ini berupaya untuk mendorong pelaku UMKM untuk lebih dekat dengan pasar digital, karena ada andil besar dalam pengendalian laju inflasi.

Ia mengatakan secara nasional, pengendalian inflasi menjadi perhatian serius pemerintah dalam pemulihan perekonomian. Sejumlah strategi disiapkan untuk membangun ekonomi negara dan daerah.

Menurutnya, saat ini waktu yang tepat untuk menggunakan semua platforme-commerce yang ada, baik global, nasional maupun yang ada di daerah. Dengan pemanfaatan e-Commerce, akan semakin membuka ruang pemasaran bagi pelaku UMKM.

Tak hanya itu, Ia menyebut banyak hal bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, terutama dalam promosi dan pemasaran. Jangkauan pasar yang terbatas bisa diatasi dengan inovasi-inovasi penjualan berbasis daring.

“Saya harap pelaku usaha di Kota Solok berani berinovasi dan konsisten memanfaatkan teknologi, dan untuk dinas terkait, agar memprioritaskan pelatihan-pelatihan tentang digitalisasi kepada UMKM yang ada di Kota Solok,” ucapnya.

Ia menyebut Kota Solok dengan luas 57 kilometer persegi ini sejatinya bukanlah termasuk daerah pertanian, untuk beberapa bahan kebutuhan harian, seperti cabai, gula dan masih banyak lainnya, Kota Solok masih sangat tergantung dengan daerah penyangga, terutama daerah Kabupaten Solok.

Untuk itu, selama dua minggu ke depan Pemkot Solok masih akan tetap menunggu dan melakukan pemantauan terhadap harga-harga bahan pokok yang ada di Kota Solok dan jika masih terus merangkak naik, maka selanjutnya baru dilakukan intervensi terhadap harga-harga tersebut.

Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024