Keunikan profil rasanya menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.

Jakarta (ANTARA) - Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney Christhoporus Barutu mengatakan bahwa kopi asal Indonesia masih menjadi pusat perhatian di penyelenggaraan Melbourne International Coffee Expo (MICE), di Melbourne, Australia.

Christhoporus menyampaikan, Indonesia berhasil mencatat minat besar penikmat kopi di Australia. Hal ini dapat dilihat darı antusiasme tinggi para pengunjung yang terus berdatangan untuk menikmati kopi Indonesia sekaligus menjajaki kerja sama importasi produk kopi Indonesia.

"Dukungan seluruh peserta pameran asal Indonesia, antusiasme pengunjung Paviliun Indonesia, serta permintaan dari beberapa pembeli potensial menunjukkan bahwa kopi Indonesia sangat diminati di pasar internasional," ujar Christhophorus melalui keterangan, di Jakarta, Rabu.

Christhophorus menyebut, kopi Malabar dari Jawa Barat dan kopi Gayo dari Aceh menarik perhatian banyak pengunjung MICE 2024. Keduanya memiliki keunikan profil dalam rasanya.

Jenis kopi yang dibawa merupakan simbol dari keragaman dan kekayaan kopi Indonesia berkualitas tinggi yang dikenal memiliki cita rasa yang unik.

"Keunikan profil rasanya menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung," kata Christhophorus.

Di sela pameran, Paviliun Indonesia juga mengadakan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Bank Indonesia dan Aslan Coffee serta Ariga Coffee untuk pembelian biji kopi dari beberapa produsen kopi Indonesia yang akan dijual ke pasar Australia.

Penandatanganan disaksikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono dan Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Australia Lintang Paramitasari.

Selain kopi, produk ramah lingkungan asal Indonesia yang dipamerkan juga turut menarik perhatian pengunjung. Salah satunya, produk sedotan dan gelas yang terbuat dari rumput laut.

Banyak pengunjung yang terkesan dengan fungsi dan proses pembuatan kedua produk tersebut. Paviliun Indonesia berhasil mencatat transaksi signifikan sepanjang pameran dengan penjualan yang melampaui ekspektasi.

Kesuksesan ini tidak hanya mencerminkan kualitas produk yang ditawarkan, tapi juga efektivitas strategi promosi dan jaringan yang sebelumnya telah dibangun.

Di hari ketiga, Paviliun Indonesia berhasil membukukan transaksi potensial sebesar 218 ribu dolar AS, sehingga total potensi transaksi selama MICE 2024 mencapai 427 ribu dolar AS atau Rp6,84 miliar, ditambah nilai transaksi LoI sebesar 39,62 ribu dolar AS atau Rp635 juta.

"Kesuksesan partisipasi Indonesia pada MICE 2024 ini menjadi momentum bagi produk kopi nasional untuk semakin dikenal di Australia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia, sehingga semakin berdaya saing di tengah maraknya berbagai jenis kopi dari negara kompetitor lainnya," kata Christhophorus.
Baca juga: Produk kopi Indonesia dominasi pasar Mesir dengan nilai Rp1,4 triliun
Baca juga: Tomoro Coffee dirikan coffee roastery sangrai ribuan ton biji kopi

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024