Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan bahwa terdapat banyak dukungan dari masyarakat seluruh dunia untuk rakyat Palestina, namun para politisi lah yang abstain.
"Ada banyak dukungan dari dunia. Namun, para politisi sama sekali abstain. Mereka belum siap untuk melakukan pilihan aksi apa pun. Mereka bekerja untuk keuntungan," kata Dubes Zuhair Al-Shun saat acara Doa Bersama pada Peringatan ke-76 Tahun Al-Nakba di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta pada Rabu.
Dubes Palestina itu mengatakan lebih dari 35.000 orang di Jalur Gaza terbunuh, sebagian besar warga sipil terutama anak-anak, kaum perempuan dan lansia, dengan 80.000 orang lainnya terluka akibat gempuran Israel.
Dia juga menambahkan bahwa 70 persen wilayah Gaza telah hancur akibat agresi yang dilakukan pasukan pendudukan Israel.
Pada 15 Mei tahun ini rakyat Palestina memperingati 76 tahun Al-Nakba, sebuah peristiwa tragis yang terjadi pada 1947-1948. Tragedi besar itu mengakibatkan pengusiran, pembersihan etnis massal terhadap penduduk Palestina dari tanah air mereka.
Baca juga: Israel bunuh dan lukai sedikitnya 31 petugas kemanusiaan di Gaza
Selama periode tersebut, lebih dari 750.000 dari 1,4 juta warga Palestina terpaksa mengungsi akibat aksi kekerasan sistematis yang dilakukan Zionis, dengan hanya 16 persen yang berhasil tetap tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Garis Hijau.
Kekerasan itu mencakup penghancuran lebih dari 531 desa dan kota, pembunuhan massal, penjarahan dan intimidasi yang bertujuan merampas tanah dan properti milik rakyat Palestina.
Pada acara peringatan yang digelar Kedubes Palestina tersebut hadir di antaranya Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Rijal Alhuda, perwakilan Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), Charge d'Affaire (CDA) Kedutaan Besar Lebanon untuk Indonesia Georges Abou Zeid serta sejumlah mahasiswa Palestina yang sedang menempuh Pendidikan di Indonesia.
Baca juga: Anggota DK PBB dorong ICC tak ragu bertindak tegas terhadap Israel
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024