Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengajak dunia pendidikan terutama guru untuk menyebarkan informasi positif tentang kelapa sawit ke para pelajar atau peserta didik.
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto mengatakan kelapa sawit seringkali mendapatkan tuduhan-tuduhan yang tidak mendasar, seakan-akan komoditas ini menjadi sesuatu yang tidak baik.
Seperti sekarang ini, lanjutnya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, yang menjadi trending issue bahwasanya perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab adanya deforestasi, padahal faktanya tidak demikian
"Kami berharap Bapak/Ibu guru selalu memberikan ide-ide segar dan kreatif untuk bisa menyampaikan informasi-informasi positif tentang kelapa sawit ke semua peserta didik di sekolah sesuai dengan porsinya masing-masing," ujarnya di sekitar 300 Guru dan Siswa dari 31 SMA/SMK yang ada di Kota Sorong, Papua Barat Daya dalam kegiatan Palm Oil Edu Talk dan Sawit @ School .
Baca juga: Petani sawit di Manokwari dapat hibah PSR Rp15 miliar dari BPDPKS
Kegiatan Palm Oil Edu Talk Kota Sorong dilaksanakan sebagai upaya menyampaikan fakta objektif tentang kelapa sawit kepada masyarakat, termasuk pelaku di dunia pendidikan.
Dikatakannya, Indonesia saat ini menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit merupakan komoditas strategis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara dan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar.
Meskipun demikian, lanjutnya, peran dari industri dan perkebunan kelapa sawit Indonesia yang strategis ini masih belum banyak diketahui oleh khalayak umum, terutama peserta didik dan insan Pendidikan.
Menurut Kabul dengan pola pembelajaran di lingkungan sekolah yang bersifat satu arah, penyampaian informasi positif tentang kelapa sawit menjadi lebih terstruktur dengan sasaran yang terarah dan spesifik sehingga tujuan promosi sawit dapat tercapai secara optimal.
"Kita tidak ingin bahwa kelapa sawit yang penting bagi Indonesia ini menjadi terpuruk seperti komoditas-komoditas sebelumnya beberapa tahun lalu," ujarnya.
Baca juga: Menko Airlangga harapkan kebijakan peremajaan sawit dapat dipercepat
Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menjaga eksistensi komoditas kelapa sawit agar terus berkelanjutan memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.
Sementara itu Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS Arfie Thahar menambahkan salah satu program yang disediakan oleh BPDPKS untuk mendukung pengembangan industri sawit yang dapat dimanfaatkan oleh insan pendidikan yakni program penelitian yang mencakup Grand Riset Sawit dan Lomba Riset Sawit serta program Pengembangan SDM yang mencakup Beasiswa Pendidikan dan Pelatihan.
Ketua PGRI Provinsi Papua Barat Daya Leberina Selfiana Lagu menyatakan sebagai pendidik pihaknya dapat menjadi fasilitator, karena guru merupakan garda terdepan yang memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang bagaimana pentingnya peran kelapa sawit bagi Indonesia, yang di dalamnya penduduk Indonesia yang akan menikmati.
Pewarta: Subagyo
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024