Salah satu hal yang paling penting yang dapat terjadi pada perangkat Android adalah invasi privasi."
Jakarta (ANTARA News) - Saat ini sistem operasi open-source Android digunakan pada setengah dari semua telepon pintar (smartphone) yang ada.
Menurut laman CNET, perusahaan riset Strategy Analytics menemukan bahwa 81,3 persen atau 204,4 juta smartphone yang dikapalkan pada kuartal ketiga 2013, berbasis Android.
Basis pengguna yang besar ini menarik perhatian penjahat cyber untuk mendapatkan informasi pribadi pemilik Android secara ilegal.
"Orang-orang melihat ponsel lebih dari sekedar ponsel, tapi bukan sebagai komputer pintar," kata Bogdan Botezau, analis senior e-threat dari perusahaan keamanan BitDefender.
Ia menambahkan, kebanyakan pengguna tidak mengerti bahwa perangkat mereka rentan terhadap bahaya malware yang mirip dengan yang ditemukan pada komputer.
Malware yang paling umum adalah pesan singkat penipuan dan invasi kehidupan pribadi. Malware pada ponsel memungkinkan penjahat cyber untuk mencegat pesan, memonitor panggilan, mencuri informasi pribadi dan bahkan dapat mendengarkan mikrofon perangkat.
"Salah satu hal yang paling penting yang dapat terjadi pada perangkat Android adalah invasi privasi," kata Botezatu.
Selain penggunaan antivirus, ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari serangan malware mobile.
1. Mengunduh aplikasi dari sumber resmi
Ketika mengunduh aplikasi, sangat penting untuk melakukannya dari sumber resmi seperi Google, Amazon, Samsung atau produsen atau operator besar lainnya.
2. Aplikasi mencurigakan
Salah satu contohnya adalah ketika aplikasi BBM palsu beredar di Google Play belum lama ini. Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari aplikasi palsu seperti ini adalah dengan memperhatikan hal-hal mencurigakan yang memiliki ulasan buruk dan izin aplikasi yang tidak jelas.
3. Aplikasi bajakan
Botezatu menyarankan untuk mengunduh Android Application Package (APK) yang resmi.
4. Pengaturan
Google memasukkan beberapa pengaturan ke dalam sistem operasi Android yang dapat mencegah serangan malware. Perangkat Android 4.2 ke atas memiliki akses ke pemindai malware milik Google. Fitur ini dapat diaktifkan dengan masuk ke Settings, klik Security dan centangkan kotak "Verify apps".
Sebelum meng-install aplikasi yang diunduh dari luar Play Store, Google akan memindai aplikasi dan memperingatkan potensi ancaman.
5. Pembaharuan (update) perangkat lunak
Disarankan untuk mengunduh dan meng-install update yang tersedia untuk perangkat Android. Produsen, operator dan Google selalu mengeluarkan update perangkat lunak untuk perbaikan bug, peningkatan kinerja dan fitur-fitur baru yang membuat perangkat lebih aman.
Untuk memeriksa update pada Android, Anda dapat masuk ke Settings, klik "About Phone" atau "About Tablet", dan pilih "System Update".
6. Aplikasi antivirus
Pilihlah aplikasi antivirus yang terpercaya dan sudah terkenal seperti Avast, AVG, BitDefender, Kaspersky, Sophos, Symantec (Norton) dan TrendMicro. (*)
Penerjemah:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013