fungsi SPAM juga mencegah atau mengurangi penyebaran penyakit yang ditimbulkan akibat kualitas air minum yang kurang baik,

Bandarlampung (ANTARA) - Air bersih menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap orang. Tidak hanya untuk dikonsumsi, namun juga menopang berbagai aktivitas keseharian seperti memasak, mandi, mencuci, dan lainnya.

Namun, tidak semua masyarakat bisa mendapat akses air bersih yang mudah dengan harga yang terjangkau. Kendalanya beragam, seperti letak geografis hingga belum terbangunnya jaringan pipa yang memadai oleh penyedia layanan air bersih.

Di Bandarlampung contohnya, dengan jumlah penduduk berkisar 1,2 juta yang tersebar di 20 kecamatan dan 126 kelurahan, baru 18 kecamatan yang terlayani air bersih oleh Perumda Way Rilau selaku penyedia layanan dengan jumlah sambungan rumah (SR) yang telah terpasang sekitar 47 ribu lebih saat ini.

Adanya sejumlah hambatan dalam penyediaan air bersih membuat Perumda Way Rilau tidak bisa merambah seluruh masyarakat yang ada dengan layanan maksimal. Seperti terbatasnya sumber air baku yang tersedia hingga suplai air yang tidak mampu mengakomodasi kebutuhan pelanggan.

Di sisi lain, jaringan pipa transmisi (FGRP dan ACP) yang selama ini menjadi penopang untuk mengalirkan air ke pelanggan juga sudah dalam kondisi berusia lanjut sehingga sering mengalami kebocoran dan mengakibatkan biaya pemeliharaan cukup tinggi.

Namun, asa mendapatkan akses air bersih yang mudah kini mulai dirasakan dengan hadirnya layanan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Bandarlampung yang merupakan proyek strategis nasional (PSN).

Mendapatkan akses air bersih bahkan siap minum sudah dirasakan sebagian besar masyarakat Kota Bandarlampung setelah menggunakan layanan yang juga menggandeng Perumda Way Rilau dalam pendistribusiannya.

Padahal bertahun-tahun sebelumnya, masyarakat mengandalkan air sumur bor (air bawah tanah) ataupun sumber lainnya, seperti membeli setiap hari dengan rupiah yang tidak sedikit.

Lewat jaringan air bersih hasil kerja sama proyek Perumda Way Rilau dan PT Adya Tirta Lampung yang dimulai pembangunannya pada 14 Februari 2018 itu, masyarakat menuai manfaat.

Pelanggan Perumda Way Rilau Bandarlampung yang menggunakan akses SPAM Bandarlampung, Ardila Susanti, mengaku terbantu dengan adanya jaringan pipa air bersih yang mencapai ke permukimannya.

Warga Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Kota Bandarlampung itu pun mengatakan daerahnya memang menjadi salah satu kawasan yang sulit air bersih karena berada di perbukitan. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sehari-hari warga dibantu oleh sumur bor Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

Selain masih belum mencukupi kebutuhan warga sekitar, dalam beberapa tahun terakhir air dari sumur bor program PNPM benar-benar tidak bisa membantu lagi dengan kondisi aliran yang kecil dan sedikitnya air yang mampu dikeluarkan.

Salah satu warga Sukamenanti, Kecamatan Kedaton memanfaatkan air bersih Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) guna keperluan sehari-hari. Bandarlampung, Rabu, (15/5/2024). ANTARA/Dian Hadiyatna

Bahkan, saat musim kemarau panjang tiba, warga Sukamenanti pun kebingungan untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehingga Pemkot Bandarlampung hampir setiap hari menyuplai air di daerah itu.

"Air bersih ini kebutuhan dasar kita, jadi sangat penting, maka ketika ada informasi SPAM sampai ke daerah ini pada 2020 saya langsung daftar ke Perumda Way Rilau. Terlebih saat itu air dari sumur bor PNPM sudah tidak maksimal keluarnya," katanya.

Hampir semua warga Sukamenanti saat ini telah memasang SPAM guna memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti memasak, mandi, mencuci pakaian, dan lainnya.

Selain itu, air bersih yang dialirkan oleh SPAM Bandarlampung memiliki kualitas cukup baik: jernih dan tidak berbau sehingga layak untuk dipakai dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari.

Air bersih SPAM Bandarlampung juga mengalir 24 jam dan mampu mencapai hingga lantai 2 rumah, yang membuat masyarakat lebih tenang, nyaman, dan tidak perlu khawatir akan kebutuhan air bersih.

SPAM Bandarlampung juga dirasakan manfaatnya oleh warga Bandarlampung lainnya, Sugiarto, yang selama ini harus membeli air bersih guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Sebelum memasang SPAM pada 2022, ia mengaku harus membeli air sekitar 500 liter dalam sehari dengan biaya Rp7.000 sehingga dalam sebulan dirinya harus mengeluarkan sekitar Rp200 ribu lebih untuk mencukupi kebutuhan air bersih.

Kehadiran SPAM Bandarlampung selama ini bisa mencukupi kebutuhan air.

Warga Bandarlampung yang mengakses air bersih dari Perumda Way Rilau Bandarlampung pun berharap, kelancaran dan kualitas air bersih yang sudah baik ini terus dijaga.

Ia minta jika ada perbaikan atau pemutusan sementara, Perumda Way Rilau memberi tahu jauh hari, agar warga bisa menyiapkan penampungan air bersih.

PSN yang telah dimulai pembangunannya sejak 14 Februari 2018 melalui Perumda Way Rilau dan PT Adya Tirta Lampung sebagai badan usaha pemenang lelang, diproyeksikan mampu menggandakan layanan air minum perpipaan, dari sebelumnya 30 persen menjadi 60 persen, atau memenuhi kebutuhan air minum 300.000 jiwa (60.000 sambungan) di Kota Bandarlampung. Terutama di delapan kecamatan, yaitu Rajabasa, Labuhan Ratu, Way Halim, Kedaton, Tanjung Senang, Sukarame, Sukabumi, dan Kedamaian.

Sejak beroperasinya Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) SPAM Bandarlampung pada 2020, hingga kini tercatat Perumda Way Rilau telah memberikan akses layanan air bersih kepada 11.820 pelanggan di kota tersebut.

SPAM Bandarlampung merupakan program Pemerintah dalam upaya melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat. Sebagaimana yang diamanatkan oleh Pasal 40 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Sumber Daya Air, SPAM sebagai salah satu pemanfaatan sumber daya air dan pengelolaan sanitasi sebagai bentuk perlindungan terhadap sumber daya air, perlu dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

Direktur Utama Perumda Way Rilau Maidasari menyatakan KPBU-SPAM Bandarlampung mengambil air baku dari Sungai Way Sekampung, yang diolah pada instalasi pengolahan air dengan kapasitas 500 liter per detik dengan dua tahap: 2x250 liter per detik.

Proyek KPBU SPAM Bandarlampung pada tahun 2020 tersebut diprioritaskan di delapan kecamatan tersebut karena daerah tersebut belum terlayani dengan baik akses airnya. Sebab masyarakat di delapan kecamatan ini mayoritas menggunakan sumur bor atau sumur resapan.

Walakin, guna memenuhi target tersebut, terdapat sejumlah kendala di lapangan, seperti masih adanya masyarakat dan pelaku usaha yang menggunakan air bawah tanah, belum tercapainya akses pelayanan jaringan pipa air minum di beberapa wilayah, serta masih ada kebocoran di wilayah SPAM Bandarlampung.

Perumda Way Rilau terus berupaya bisa segera merealisasikannya. Terlebih ada beragam keunggulan yang ditawarkan oleh KPBU SPAM Bandarlampung selain air siap minum dan pengaliran air 24 jam dengan tarif terjangkau.

Dengan pemanfaatan air SPAM berarti pelanggan turut mendukung pelestarian dan penghematan sumber daya air tanah.

Pihaknya pun secara berkala melakukan sosialisasi tentang keuntungan menggunakan SPAM dibanding air bawah tanah. Kemudian, membangun jaringan pipa air minum di wilayah yang belum terjangkau, dan selalu melakukan pengawasan dan koordinasi pipa air minum sebagai bentuk tindak lanjut.

Terkait infrastruktur seperti pembangunan instalasi pengambilan air (intake) pada sungai Way Sekampung serta stasiun pompa dan pipa transmisi air baku sepanjang 25 kilometer, juga sudah 100 persen selesai.

Pada proyek KPBU SPAM Bandarlampung terdapat dua penampungan air, yakni di Tegineneng dengan daya tampung 10 ribu meter kubik beserta tempat pengolahannya, kemudian satu lagi di Rajabasa dengan daya tampung 3 ribu meter kubik. Sementara itu, kebutuhan air untuk Bandarlampung mencapai 1.267 meter kubik dan di 2024 kebutuhan air bersih di kota ini diproyeksikan 1.439 meter kubik.

Keberadaan SPAM Bandarlampung diharapkan dapat mengurangi efek negatif pemanfaatan air tanah dan pencemaran lingkungan. SPAM juga diharapkan dapat dimanfaatkan dan diakses lebih luas lagi oleh masyarakat Bandarlampung.

Bendungan di Tegineneng yang memasok air guna pelayanan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Bandarlampung, Rabu, (15/5/2024). ANTARA/Dian Hadiyatna

Tak kalah penting, fungsi SPAM adalah untuk mencegah atau mengurangi penyebaran penyakit yang ditimbulkan akibat kualitas air minum yang kurang baik.

Sumber dana proyek pembangunan SPAM senilai Rp1,3 triliun itu berasal; Rp485 miliar dari badan usaha, Rp258,8 miliar sebagai VGF, Rp300 miliar dari APBN Kementerian PUPR, Rp150 miliar dari APBD Kota Bandar Lampung, dan Rp131 miliar dari BUMD (Perumda Way Rilau).

Layanan SPAM Bandarlampung diproyeksikan mampu memasok air bersih ke Perumda Way Rilau sebesar 750 liter per detik yang selanjutnya didistribusikan ke delapan kecamatan di Kota Bandar Lampung.

Editor: Achmad Zaenal M

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024