Keinginan pemain dengan posisi bek tengah untuk tampil bareng bersama mantan pemain CS Vise itu bukan tanpa alasan karena dirinya mengaku cukup percaya diri dalam mengawal barisan pertahan Timnas Garuda Muda.
Duet Mokhamad Syaifudin-Manahati Lestusen cukup perkasa saat timnas menghadapi Malaysia pada pertandingan semifinal SEA Games 2013. Saat itu, duet pemain ini banyak sekali melakukan penyelamatan sehingga gawang Kurnia Meiga aman.
Hasilnya Timnas Garuda Muda mampu melaju ke final setelah menang adu pinalti 4-3 (1-1) atas Harimau Malaya Muda. Di partai puncak, Indonesia akan menantang Timnas Thailand.
"Saya baru dipasangkan tiga kali dengan Mahanati. Tapi, saya langsung merasa cocok. Semoga besok bisa dipasangkan lagi," kata Mokhamad Syaifudin.
Menurut dia, meski mempunyai tubuh kecil, Manahati Lestusen mempunyai banyak kelebihan mulai dengan rasa percaya diri yang tinggi, mempunyai lompatan yang tinggi serta teknik yang mumpuni.
"Dia cukup tenang. Jadi sangat terus mengimbangi cara bermainnya. Semoga saya kembali dipercaya pelatih untuk menjadi pemain inti," katanya menambahkan.
Berdasarkan catatan dari tim analisi resmi Timnas Indonesia U-23 (labbola), Mokhamad Syaifidun sedikitnya melakukan lima kali intersep. Selain itu juga melakukan sedikitnya empat kali penyelamatan.
Sementara itu Manahati Lestusen mengaku telah siap untuk menjalani pertandingan final. Kegagalan dalam melakukan tendangan pinalti bukan dijadikan alasan untuk tidak bermain lebih baik.
"Gagal itu biasa. Jika dipercaya lagi menjadi penendang saya tetap siap," kata pemain yang akan memperkuat klub Persebaya Surabaya pada kompetisi Indonesia Super Indonesia musim 2013/2013.
Manahati Lestusen merupakan satu-satunya pemain Indonesia yang gagal saat adu tendangan pinalti dengan Malaysia. Meski gagal, empat pemain Tim Garuda Muda sukses melakukan tugasnya sehingga timnas berhak lolos ke final SEA Games 2013.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013