Provinsi Kaltim menyumbang kontribusi tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional Kalimantan sebesar 48,12 persen.

Samarinda (ANTARA) - Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) triwulan pertama 2024 dibandingkan dengan triwulan pertama pada tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 7,26 persen (year on year/y-on-y).

"Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp208,15 triliun, PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp139,02 triliun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana, di Samarinda, Selasa.

Pertumbuhan ekonomi ini, kata Yusniar, juga berdampak dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,44 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,12 persen.

Menurut Yusniar, ekonomi Provinsi Kaltim triwulan I-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,16 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,06 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 4,37 persen.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 secara y-on-y yang positif terjadi di semua provinsi di Pulau Kalimantan.

"Provinsi Kalimantan Timur menyumbang kontribusi tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional Kalimantan sebesar 48,12 persen," katanya pula.

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 secara y-on-y, 16 lapangan usaha memberikan andil positif terhadap pertumbuhan kinerja ekonomi Kaltim.

Tiga lapangan usaha yang memberikan andil positif terbesar, yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 4,79 persen, kemudian diikuti oleh Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 1,04 persen dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,39 persen.

Satu lapangan usaha memberikan andil negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim, yaitu Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan andil negatif sebesar 0,13 persen.

Berdasarkan PDRB Kaltim atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha, struktur perekonomian Kaltim belum mengalami perubahan yang berarti.

Lima lapangan usaha yang mendominasi adalah Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 39,57 persen, lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 18,40 persen, Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 11,46 persen.

Berikutnya Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 8,51 persen; dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,79 persen.
Baca juga: Pemprov Kaltim kenalkan budaya dan potensi ekonomi kepada diplomat
Baca juga: Pj Gubernur: Kaltim bakal pimpin penegakan perdagangan karbon RI

Pewarta: Arumanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024