Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa mengatakan pelatihan vokasi itu dilakukan dengan pola pemberian pembekalan maksimal keterampilan dasar (skilling), peningkatan keterampilan, serta pembaruan keterampilan para tenaga kerja di industri terkait.
"Hal ini menjadi wujud nyata dalam menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten serta untuk memastikan peran vital pembangunan SDM Industri kompeten dapat terus terpenuhi dengan baik," kata dia.
Dalam program yang dilakukan oleh pihaknya itu, terdapat 140 tenaga kerja dan calon tenaga kerja lokal yang siap ikut dalam pelatihan, serta siap berkompetisi di sektor perkapalan.
Menurut dia industri perkapalan di tanah air saat ini sedang mengalami peningkatan yang signifikan, secara khusus industri galangan kapal di Kota Batam yang tengah membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja untuk mengejar produksi kapal.
"BPSDMI melakukan terobosan baru dengan melaksanakan pelatihan bagi SDM industri perkapalan. Untuk mengurangi kesenjangan kompetensi antara lulusan pelatihan dengan kebutuhan pada sektor industri di Indonesia, orientasi pelatihan yang selama ini supply driven harus diubah menjadi demand driven,” ujar dia.
Sebelumnya Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) pada sekolah vokasi di bawah naungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali dibuka tahun ini mulai tanggal 22 April hingga 31 Mei 204. Program itu bertujuan guna mencetak dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor Industri nasional.
Baca juga: Kembangkan SDM industri, IMIP gandeng empat universitas di Sulawesi
Baca juga: TMMIN gelar kontes keahlian tingkatkan kualitas SDM logistik
Baca juga: Kemenperin terapkan belajar berbasis produk cetak SDM inovatif
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024