personel Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat Kelurahan terus menggencarkan kegiatan woro-woro (imbauan) ke permukiman warga dengan menempelkan stiker berisi imbauan pencegahan kebakaran

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat mengingatkan warga agar jangan menumpuk barang bekas apalagi yang mudah terbakar untuk mencegah peristiwa kebakaran di tengah cuaca panas seperti sekarang ini.

"Jangan sampai buang puntung rokok sembarangan, sekarang lagi musim panas, suhu panas meningkat, bakar sampah, menumpuk barang bekas yang mudah terbakar, itu kita hindari," kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal di Jakarta, Selasa.

Asril mengatakan terkait pencegahan kebakaran, personel Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat Kelurahan terus menggencarkan kegiatan woro-woro (imbauan) ke permukiman warga dengan menempelkan stiker berisi imbauan pencegahan kebakaran.

Imbauan ini antara lain berisi ajakan mencabut steker listrik jika tidak digunakan dan menghindari steker listrik bertumpuk.

"Biasanya kebakaran itu disebabkan listrik dan kompor. Listrik ini terkadang penggunaannya steker bertumpuk, itu coba kita hindari. Lalu, colokan kalau tidak dipakai ya dilepas," kata Asril.

Merujuk data dari Gulkarmat DKI Jakarta selama Ramadhan 2024 ,dari 144 musibah kebakaran, sebanyak 19 kejadian terjadi di Jakarta Pusat. Kemudian, penyebab terbanyak musibah ini adalah arus pendek listrik (korsleting).

Sementara pada Ramadhan 2023, setidaknya ada 154 kebakaran terjadi di Jakarta dengan jumlah kejadian di Jakarta Pusat sebanyak 28 kasus.

Asril mengatakan masyarakat memiliki peranan dalam menangani kebakaran sehingga tidak meluas. Ini, imbuh dia, juga salah satunya karena sosialisasi pencegahan kebakaran yang digencarkan Gulkarmat.

"Ketika ada kebakaran, masyarakat bisa menangani sehingga anggota damkar ketika datang dia hanya memastikan sudah aman. Keberhasilan masyarakat ini yang kami apresiasi," kata dia.

Asril menambahkan, Gulkarmat Jakarta Pusat juga masih menjalankan program pembagian apar pada masyarakat demi mengantisipasi terjadinya kebakaran.

"Sekarang sedang kami targetkan, itu di tiap RT dibentuk barisan relawan pemadam kebakaran (balakar), nanti sampai mengerucut ke kelurahan ada namanya relawan pemadam kebakaran (redkar), nanti setiap redkar itu akan kami bekali salah satunya alat pemadam api ringan (apar)," demikian kata dia.
Baca juga: Jaksel gencarkan gerakan masyarakat punya apar antisipasi kebakaran
Baca juga: Gudang sandal di Kalideres Jakarta Barat dilanda kebakaran
Baca juga: Gulkarmat kerahkan 75 personel untuk padamkan kebakaran di Penjaringan

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024