Denpasar (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Bali memastikan akan fokus menempatkan personel selama 24 jam di Area Traffic Control System (ATCS) saat hari kedatangan delegasi hingga puncak pertemuan internasional World Water Forum (WWF) ke-10 sebagai upaya mengantisipasi kepadatan lalu lintas.

“Kami dari pantauan ATCS menempatkan 18 pasukan bergiliran di ruangan, itu 24 jam karena kan delegasi tidak pernah tau kapan mereka ke sana dan kemari jadi tetap dipantau ATCS itu,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali I Putu Sutaryana, di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan personel di ruang ATCS akan memastikan pengaturan lampu lalu lintas agar jalan yang hendak dilalui delegasi steril, dimana ruang sistem kendali berada di Patung Satria Gatot Kaca, Kuta, dan di Sanur, Denpasar.

“Kalau sudah iring-iringan delegasi itu padat ya kami lampu hijaunya perpanjang agar nanti tidak macet, bahaya kalau seperti kejadian jelang tahun baru kemarin,” ujarnya.

Sutaryana menyebut ruang kendali yang mereka miliki mengarah langsung ke ruas-ruas jalan utama milik provinsi, termasuk di dalamnya Badung Selatan dan Denpasar Selatan sebagai akses menuju venue World Water Forum.

Sementara itu untuk daerah kabupaten/kota yang ditunjuk destinasi wisatanya sebagai lokasi karyawisata delegasi, Dishub Bali turut berkoordinasi agar ATCS di wilayah tersebut bekerja optimal.

Selain memanfaatkan sistem kendali lampu lalu lintas untuk kelancaran jalan, Dishub Bali juga melakukan pengalihan lalu lintas melalui skema buka tutup jalan di jalan utama yang dilintasi delegasi.

Potensi dilakukannya pengalihan lalu lintas ini terjadi di jalan keluar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga ke kawasan Nusa Dua, kemudian menuju kawasan Pulau Serangan, serta daya tarik wisata kunjungan delegasi.

Terkait waktu, Dishub Bali memperkirakan delegasi-delegasi utama akan mulai tiba sejak sehari sebelum perhelatan yaitu Jumat, 17 Mei 2024 mendatang.

Baca juga: TFG di Kodam Udayana matangkan pengamanan VVIP World Water Forum

Sutaryana tak dapat memastikan berapa lama masyarakat pengguna jalan butuh waktu untuk terhenti aktivitasnya sebab buka tutup jalan, namun dipastikan tidak akan berlangsung lama.

“Itu nanti kami buka tutup yang jelas tidak boleh ada kendaraan lain lalu lalang, tapi setelah delegasi lewat, dibuka, kalau saat ini di luar WWF kondisinya aman,” kata dia.

Menurutnya arahan ini bukan hal baru lagi bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Badung Selatan dan Denpasar Selatan, sebab Bali kerap kali mengadakan kegiatan internasional serupa.

Meski demikian ia tetap mengingatkan masyarakat bahwa pada 18-25 Mei 2024 akan berlangsung World Water Forum ke-10 yang akan dihadiri puluhan negaraz

“Intinya terkait kegiatan mulai tanggal 17 Mei masyarakat agar tidak keluar masuk melalui jalan yang ada iring-iringan delegasi, sementara ditahan dulu, nanti akan dipasang tanda jalan dari kepolisian dan TNI,” ujar Sutaryana.

Dishub Bali sendiri sudah mengeluarkan edaran mengenai potensi gangguan lalu lintas, kemudian pembatasan terhadap truk barang, arahan kepada wisatawan dan pemandu, serta pemilik pusat oleh-oleh agar turut membantu kelancaran lalu lintas.

Baca juga: Sekda cek kesiapan upacara Segara Kerthi World Water Forum

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024