Gianyar, Bali (ANTARA) - Operator kompetisi sepak bola nasional, Liga Indonesia Baru (LIB) menguji video perbantuan untuk wasit (Video Assistant Referee/VAR) menjelang laga semifinal putaran pertama Bali United melawan Persib Bandung di Bali United Training Center, Kabupaten Gianyar.
"Kami lakukan kalibrasi, pengecekan kamera, dan tes VAR," kata Manager Media dan Komunikasi LIB Hanif Marjuni di sela pengenalan VAR kepada media di Bali United Training Center, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa.
Peralatan VAR yang ditempatkan dalam satu unit kendaraan itu sudah tiba di Bali dan langsung diparkir di area pemusatan latihan klub dengan julukan Serdadu Tridatu itu.
Di dalam kendaraan tersebut ada enam layar monitor yang diamati oleh tiga wasit yakni wasit VAR, asisten wasit VAR dan operator selama pertandingan berlangsung.
Kemudian, lanjut dia, ada server VAR, generator listrik (genset) dengan kapasitas mencapai 10 ribu kilowatt, pengatur suhu ruangan (AC) sebanyak tiga unit, peredam suara hingga empat alat penahan guncangan.
"Para wasit itu sudah menjalani pelatihan selama enam bulan di Jakarta," imbuhnya.
Nantinya, lanjut dia, ada satu unit monitor yang menjadi rujukan bagi wasit utama ketika memutar ulang pertandingan serta didukung 12 hingga 14 kamera yang terpasang di sejumlah titik di lapangan untuk pengambilan gambar VAR dan pertandingan.
Ia menambahkan VAR sebelumnya sudah diujicobakan di Indonesia pada pelaksanaan Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-20 2023/2024 yang digelar di Stadion Manahan, Solo ada Kamis (7/3).
"Waktu itu rata-rata lama wasit mengambil keputusan sekitar enam menit," ucapnya.
Baca juga: Kuipers nilai VAR tambah nilai sepak bola Indonesia seperti Eropa
Baca juga: Madura United sambut baik penggunaan VAR pada Championship Series
Implementasi VAR akan menjadi yang pertama untuk kompetisi kasta teratas klub sepak bola tanah air, Liga 1 Indonesia musim 2023/2024 dan perdana diterapkan di Bali.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir memastikan VAR mulai digunakan pada babak Championship Series Liga 1 Indonesia 2023/2024.
Menteri BUMN itu menambahkan untuk mengalokasikan VAR, perlu anggaran mencapai lebih dari Rp100 miliar yang ada di Liga 1.
“VAR itu perlu uang Rp100 miliar lebih. Dana sudah ada di Liga yang selama ini PSSI banyak menggunakan keuangan Liga. Kami sekarang ini tidak, makanya Liga-nya sehat, makanya bisa (adakan) VAR,” imbuhnya di sela meninjau Pelabuhan Benoa, Denpasar, Minggu (12/5).
Erick menjelaskan alasan VAR baru bisa diaplikasikan karena sumber daya wasit yang belum siap dan harus menjalani latihan ulang.
“Harus dilatih ulang. Kemari kurang sampai 16 orang, sekarang sudah siap kami coba. Kami juga dorong penggunaan VAR itu untuk musim berikutnya itu semua VAR,” katanya.
Baca juga: Pratinjau Bali United vs Persib Bandung: duel dua pelatih pragmatis
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024