Batam, (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi menyatakan dari sekitar 5,8 juta km2 luas wilayah perairan laut Indonesia, diperkirakan 870.000 km2 atau 15 persen di antaranya telah rusak akibat aktivitas ilegal. "Untuk mengembalikan ke kondisi semula bukan hal yang gampang. Harus bertahap dan ditargetkan tahun 2010, baru akan terselamatkan 10 juta hektar, kebanyakan terumbu karang," kata Numberi, seusai membuka Konferensi Nasional (Konas) Kelautan yang bersamaan dengan "Coastal Zone Asia Pacific/CZAP III/2006 Conference", di Batam, Selasa (29/8). Kerusakan terumbu karang umumya disebabkan pembuangan limbah ke laut dan penggunaan bahan peledak secara berlebihan. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah sejak beberapa tahun terkahir meningkatlan kesadaran masyarakat untuk menjaga terumbu karang, membuat karang buatan serta mengurangi pengunaan bahan peledak. Dikatakannya, upaya perbaikan lingkungan hidup, bukan urusan masing-masing negara melainkan harus dilakukan semua negara di bumi. Upaya dan kerja sama lintasnegara mengenai penyelamatan lingkungan, dibahas dalam Konas CZAP III oleh 500 peserta dari 23 negara di Batam, 29-1 September 2006. Menteri Numberi serta Menteri Negara Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar mengharapkan daru dua pertemuan itu dapat menghasilkan bahan bagi kebijakan-kebijakan tentang pengelolaan kawasan pesisir dan kelautan tanpa merusak lingkungan. Di antara ke- 23 negara yang ikut peran di Konferensi CZAP yaitu India, Sri Lanka, Jepang, AS, Kanada, Swedia, Perancis, Australia, New Zeland, Samoa, Palau, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia. Selain seminar, kegiatan CZAP diisi dengan pameran, gelar poster serta kunjungan ke lokasi-lokasi pesisir yang telah berhasil direhabilitasi. Konferensi CZAP di Hotel Planet Holiday menampilkan empat pembicara kunci, dengan 23 pembicara utama dari 11subtema yang dibahas oleh ratusan peserta dari berbagai disiplin ilmu. Di Novotel Batam, konas membahas berbagai isu penting dalam pengembangan dan pengelolaan wilayah pesisir dan kelautan di Asia Pasifik, melalui seminar, lokakarya, diskusi tentang pengelolaan pesisir terpadu, pengelolaan ekosistem mangrove, terumbu karang, pemberdayaan pulau-pulau kecil, konservasi laut, penataan ruang, program kemitraan bahari, mitigasi bencana dan perubahan iklim.(*)
Copyright © ANTARA 2006